TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (2/7/2019) pagi, Andy Yuwono (35), mendapat pesanan taksi online dari seseorang dengan akun Fitri, melalui aplikasi Go-Car.
Tanpa pikir panjang, Andy beranjak dari tempat mangkalnya di kawasan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, menuju ke alamat pemesan.
Dari tempat mangkal ke lokasi penjemputan diperlukan waktu kurang lebih menit.
"Saya mendapatkan order sekitar pukul 5.26 WIB dan sampai di tempat alamat pemesan pada pukul 5.31 WIB. Tujuannya ke Puskesmas Blooto, dari alamat penjemputan di Kauman Kota Mojokerto," kata Andy, membuka perbincangan, Kamis (4/7/2019) malam.
Bapak satu anak ini menuturkan, saat sampai di rumah pemesan, Andy segera menyampaikan sudah berada di depan rumah yang menjadi lokasi penjemputan.
Tak lama berselang, muncul seorang laki-laki dari dalam rumah yang menemui Andy dan memintanya untuk menunggu.
Sekitar 10 menit kemudian, dari rumah tersebut ada seorang perempuan dalam kondisi hamil tua yang dibopong oleh empat orang ke arah mobil Andy.
Saat itu, Andy awalnya merasa bingung karena penumpang yang akan dia antarkan harus dibopong oleh beberapa orang.
Rasa panik juga dirasakan Andy, sebab dia belum mengetahui siapa dan bagaimana kondisi penumpangnya.
"Saya waktu itu bingung, tapi langsung saya klarifikasi siapa si ibu ini, bagaimana kondisinya. Sebagai pengemudi saya harus tahu bagaimana kondisi penumpang saya, sehingga saya tahu apa yang harus dilakukan sebagai pengemudi," ujar Andy.
Dari penjelasan Safiar Kuncoro (25), pemesan layanan taksi online, Andy mendapatkan informasi perempuan yang dibopong adalah Zsazsa Oktavia (22), istri dari Safiar.
Penumpangnya adalah pasangan suami istri yang tinggal di Kelurahan Kauman Gg V, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
Safiar meminta Andy untuk diantar ke Puskesmas Blooto Kota Mojokerto karena Oktavia diyakini akan melahirkan.
"Waktu itu saya tanya, apa tidak terlalu jauh kalau ke Puskesmas Blooto. Jawaban bapaknya, 'rujukannya ke Puskesmas Blooto'," tutur Andy.
Terdengar suara tangisan bayi
Setelah mendapatkan informasi yang cukup tentang penumpangnya, Andy segera mengarahkan kendaraannya menuju ke Puskesmas Blooto. Jarak dari tempat penjemputan ke Puskesmas Blooto, sekitar 3 kilometer.
Andy mengungkapkan, saat mengemudikan kendaraannya, rasa panik merasuki dirinya. Apalagi, suara rintihan dari Oktavia terus terdengar.
Kepanikan kian dirasakan Andy karena tak lama setelah meninggalkan lokasi penjemputan, terdengar suara tangis bayi di belakang kursi kemudinya.
Padahal, lokasi yang dituju masih cukup jauh. "Belum jauh (jaraknya), sekitar 500 sampai 700 meter dari titik penjemputan, terdengar suara tangis bayi," ungkapnya.
Saat itu, ujar Andy, dari keterangan Kuncoro diketahui bahwa kepala dan sebagian tubuh bayi yang dikandung Oktavia sudah keluar.
Tak ingin terjadi apa-apa dengan penumpangnya, Andy berulangkali bertanya kepada Kuncoro tentang bagaimana kondisi istri dan bayinya.
Andy terus memacu kendaraannya ke arah Puskesmas Blooto dengan menambah sedikit kecepatan. Tak lupa, dia menyalakan lampu sein mobilnya sebagai tanda waspada.
Baca: Penumpang Melahirkan di Dalam GO-CAR, Begini Cerita sang Sopir
"Waktu itu panik saya. Tapi saya terus memantau lewat bapaknya (Kuncoro), sambil konsentrasi menyetir. Untungnya waktu itu masih pagi, jadi jalanan agak sepi. Saya terus jalan dan ingin memastikan penumpang saya selamat, bayinya juga selamat," kata Andy.
Persalinan darurat
Saat sampai di Puskesmas Blooto, Andy langsung membawa kendaraannya ke arah ruang persalinan.
Dia pun memberitahukan bahwa ada penumpang yang butuh pertolongan segera untuk persalinan.
"Waktu pintu mobil dibuka, bidan dan petugas medis di sana kebingungan karena ternyata seluruh tubuh bayi sudah keluar, kecuali tali pusarnya yang masih nyambung. Akhirnya proses persalinan diputuskan dilakukan di dalam mobil," jelas pria yang sudah 1,5 tahun menjadi pengemudi taksi online ini.
Proses penuntasan persalinan Oktavia di dalam mobil Andy berlangsung tidak lama. Oktavia dan bayinya selanjutnya ditangani petugas medis di ruang persalinan Puskesmas Blooto.
Andy mengaku bersyukur karena ibu dan bayi yang menjalani persalinan darurat di dalam mobilnya, selamat.
Bayi yang dilahirkan Oktavia memiliki berat badan 3,2 kilogram dan panjang 51 sentimeter.
Oleh tim medis Puskesmas Blooto, bayi laki-laki yang dilahirkan Oktavia dinyatakan dalam kondisi sehat. Demikian pula dengan kondisi si ibu bayi, meski menjalani persalinan dramatis di dalam taksi online.
"Awalnya panik, tapi setelah mendapatkan kejelasan bagaimana kondisi ibu dan bayinya, saya merasa lega. Saya bersyukur karena penumpang saya selamat, bayinya juga sehat," tutur Andy.
Ditambahkan Andy, menyadari kondisi penumpangnya, dia rela menunggu hingga rampungnya seluruh proses persalinan Oktavia di Puskesmas Blooto.
Dia tidak terburu-buru meminta biaya jasa taksi online dan membiarkan Kuncoro menuntaskan tugasnya membantu persalinan sang istri.
"Karena ada situasi seperti itu, waktu itu saya meminta bapaknya (Kuncoro) supaya bantu istrinya dulu sampai rampung. Tidak usah buru-buru," tutur Andy.