TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG TENGAH - Fitri benar-benar tak habis pikir dengan kelakuan kekasihnya berinisial P. Kekasihnya itu ternyata bersekongkol dengan dua orang lainnya untuk menodong Fitri.
Fitri ditodong senjata tajam oleh dua orang tak dikenal yang diperintah pacarnya sendiri, P.
Ini terjadi saat Fitri dan P tengah asyik berpacaran.
Para pelaku ini lalu mengambil HP dan dompet berisi uang milik Fitri.
Fitri mengaku tak tahu alasan kekasihnya tega bersekongkol dengan rekan-rekannya untuk menodong dirinya.
Saat peristiwa itu terjadi, Fitri mengaku tak menaruh curiga kepada P.
Ia sudah kenal lama dengan P.
"Saya tidak tahu kenapa dia (P) tega melakukan hal ini pada saya. Padahal kami tidak ada masalah sebelumnya. Saya tidak habis pikir dia sampai menodongkan senjata tajam ke saya," imbuhnya.
Sejak aksi pembegalan itu, Fitri mengaku tidak pernah lagi bertemu dengan P dan sudah putus komunikasi.
Aparat kepolisian akhirnya mampu menangkap satu tersangka.
Tekab 308 Polres Lampung Tengah menangkap Jay Asmani (21), warga Kampung Blambangan Pagar, Kecamatan Blambangan Pagar, Lampung Utara, yang menjadi buron kasus penodongan.
Jay ditangkap di Blambangan Pagar, Selasa, 9 Juli 2019 lalu.
Ia masuk daftar pencarian orang (DPO) Polres Lampung Tengah sejak 2,5 tahun terakhir.
Bersama tiga rekannya yang masih buron, Jay melakukan aksi penodongan di Kecamatan Selagai Lingga, Lampung Tengah, Rabu, 8 Februari 2017 silam.
Korbannya adalah Fitri, warga Selagai Lingga.
Kasat Reskrim Polres Lampung Tengah AKP Yuda Wiranegara membeberkan fakta menarik dalam kasus ini.
Dia mengatakan, kekasih korban berinisial P ikut terlibat dalam aksi penodongan ini.
"Modus penodongan dan curas ini juga inisiatif teman lelaki korban berinisial P (buron)," kata Yuda, Kamis, 11 Juli 2019.
"Saat itu P menelepon korban untuk mengajak ketemuan di suatu tempat," tambahnya.
Saat itulah, P menemui korban dengan ditemani tiga pelaku lainnya.
"Setelah berbincang beberapa lama, tiga orang lainnya menodong korban dengan sebilah senjata tajam," jelas Yuda.
Kemudian para pelaku mengambil ponsel dan dompet berisi uang tunai.
"Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp 3,5 juta," katanya.
Kepada polisi, Jay Asmani membenarkan bahwa aksi penodongan itu merupakan inisiatif P.
Jay mengatakan, ia dan dua rekannya yang lain diajak P untuk menemui Fitri di suatu tempat di Selagai Lingga.
Setelah itu, Jay dkk disuruh duduk di belakang Fitri.
"Setelah ngobrol beberapa lama, P nyuruh kami untuk langsung nodong korban dengan badik. Setelah itu kami mengambil handphone dan uang di tas Fitri," kata Jay.
Jay akan dijerat pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 12 tahun penjara.
Ibu dan Balita Ditodong Pistol
Sebelumnya di Lampung Selatan, seorang ibu dan balita berusia lima tahun ditodong senjata api (senpi) oleh dua orang yang mendatangi warungnya.
Kedua orang penjahat tersebut lantas membawa kabur motor milik wanita tersebut.
Dalam todongan pistol, wanita itu pun hanya bisa pasrah ketika motornya dibawa kabur.
Aksi perampokan tersebut terjadi di Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Aksi itu terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB pada Selasa (9/7/2019).
Korban bernama Mia.
Ia merupakan warga Desa Sidodadi, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Mia harus merelakan motor matiknya dibawa dua orang perampok setelah dirinya ditodong pistol.
Mia menceritakan, awalnya kedua orang perampok tersebut berpura-pura ingin membeli ikan di warung ikan bakar miliknya.
Dirinya pun tidak curiga.
Seorang pelaku sempat bertanya soal bibit ikan gurame.
Sementara, pelaku lainnya duduk.
Saat kejadian itu, kondisi warung memang masih sepi.
Pelaku juga sempat menanyakan keberadaan suaminya.
Mengetahui suami Mia berada di belakang rumah.
Pelaku lantas mengeluarkan senjata api dan mengancam dirinya dan anaknya.
"Pelaku mengancam akan menembak jika saya berteriak," kata Mia.
"Pelaku mengancam saya dengan anak saya yang masih berumur 5 tahun," terang Mia.
Di bawah ancaman senjata api, korban pun pasrah sepeda motor miliknya dibawa pelaku.
Rahmat Witoto yang bertetangga dengan korban mengatakan, kedua pelaku kabur ke arah Candipuro.
Ia mengatakan, warga sempat melakukan pengejaran.
Tetapi, mereka khawatir karena pelaku membawa senpi.
"Tadinya ada warga yang mengejar. Tetapi khawatir pelaku membawa senpi," ujar Witoto.
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan yang dikonfirmasi terkait aksi perampokan itu menyatakan, penyidik dari polsek dibantu Tim Antibegal Polres Lampung Selatan telah turun dan melakukan penyelidikan atas kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di wilayah Polsek Sidomulyo tersebut.
"Masih dalam penyelidikan kita. Dan kasus ini menjadi atensi kita," terang mantan kapolres Pesawaran itu.
Ia berharap, tim penyidik dan Tim Antibegal Polres Lamsel bisa dengan cepat mengungkap kasus curas yang korbannya merupakan seorang ibu rumah tangga tersebut.
Dalam dua bulan terakhir, sudah beberapa kali terjadi aksi pencurian motor di Lampung Selatan.
Di lingkungan pemkab, empat kejadian curanmor dan jambret terjadi.
Aksi curanmor juga pernah terjadi di Palas dan Sidomulyo. (tribunlampung.co.id/syamsir alam)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Lagi Asyik Pacaran, Fitri Kaget Sang Kekasih Perintahkan 2 Orang Todong Senjata Tajam ke Dirinya