Laporan Wartawan Tribun Jabar Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Pelaku mutilasi di Banyumas dan Kebumen, Deni Prianto berbohong terkait lokasi pembunuhan korban KW (51) warga Cileunyi, Jawa Barat.
Pelaku berbohong jika lokasi pembunuhan di katakannya di Puncak Bogor.
Pengakuan terbaru tersangka, jika lokasi pembunuhan ternyata di Bandung, Jawa Barat.
"Ternyata pelaku bohong jika TKP berada di Puncak Bogor. TKP pembunuhannya berada di Bandung. Saat ini tim tengah berada di lokasi bersama pelaku," ujar Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/7/2019).
"Saat ini tim sudah terbentuk dan sedang bersama-sama ke Bandung untuk menunjukkan TKP," tambahnya.
Kapolres mengatakan jika, pelaku pada mulanya mengaku membunuh korban di Puncak Bogor, ternyata keterangan tersebut palsu.
Namun demikian keterangan ini cocok dengan keterangan pihak keluarga yang menyatakan jika korban meninggalkan rumah pada Minggu (7/7/2019) lalu.
Baca: Hubungan Gelap Berakhir Pembunuhan Sadis, Jasad ASN Kemenag Dimutilasi dan Dibakar di 2 Lokasi
"Berdasarkan pengakuan tersangka, korban dibunuh di daerah puncak Jawa Barat pada Minggu (7/7/2019). Hal itu cocok dengan keterangan dari pihak keluarga dimana pelaku juga meninggalkan rumah sekitar tanggal 7 Juli, sekitar pukul 08.00 WIB pagi," ungkap Kapolres.
Pengakuan pelaku, pembunuhan dilakukan pada saat sore hari sekitar pukul 16.00 WIB.
Pelaku sempat menceritakan bertemu terlebih dahulu di Bandung, barulah setelah itu melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Ketika sampai di Bogor barulah, korban di eksekusi atau dibunuh.
Diberitakan sebelumnya, kejadian pembunuhan, mutilasi hingga pembakaran potongan tubuh yang dilakukan pelaku DP (37), tidak berlangsung sebentar.
Ada urutan-urutan kejadian yang membuat setiap orang heran dengan aksi kejinya.
Setelah ditelusuri lebih jauh ternyata motif utama bukan semata-mata urusan asmara.
Sedari awal, pelaku sudah punya niatan jahat akan membunuh dan memutilasi tubuh korban.
Baca: Kasus Mutilasi Wanita Asal Bandung: Berawal Dari Facebook, Utang, Hingga Potongan Tubuh di Banyumas
"Awal kenalan lewat facebook, dan ternyata yang mana fotonya bukan foto dia. Itu foto editan. Wajahnya asli, tapi badannya bukan," ucap Kanit Reskrim III Ipda Rizky Adhiansyah Wicaksono kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/7/2019).
Pelaku mengaku bekerja di pelayaran di Jakarta.
Keduanya pernah beberapa kali bertemu, salah satu di antaranya di daerah Bandung, Jawa Barat, sebelum Lebaran.
"Jadi pelaku itu naik bus dari sini untuk ketemu, kemudian di sana dijemput oleh korban," katanya.
Dari perkenalan itu, timbullah kecocokan di antara keduanya.
"Ketika korban sudah ada kecocokan dengan pelaku, kemudian dalam perjalanannya dia meminjam duit dengan alasan akan mengembalikan ketika gajian," tambahnya.
Korban sendiri tahunya terduga pelaku itu masih perjaka atau bujang.
"Pelaku meminjam uang secara bertahap tapi jika di total sekira Rp 20 juta," tambahnya.
Setelah beberapa kali pertamuan, korban menjadi sering curhat dan menginginkan diteruskan ke jenjang pernikahan padahal korban juga memiliki suami.
Karena didesak untuk menikahi korban, pelaku mulai bingung karena dia sebenarnya juga memiliki anak dan istri.
Karena mulai tidak jelas dengan status akan dinikahkan, korban pun mulai mempermasalahkan soal uang pinjaman tadi.
Dari situlah pelaku mulai merencanakan aksinya.
Pelaku kemudian bilang jika Senin akan mengambil uang gaji ke Jakarta.
Sebelum ke Jakarta pelaku bilang akan mengajak jalan-jalan dulu ke Puncak, Bogor.
Pada saat itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
Sesuai keterangan dari pelaku, dia pertama kali itu memukul dengan parang dari bagian belakang.
Namun waktu itu kepalanya belum putus. Karena masih agak teriak-teriak akhirnya diputus sekalian.
"Lokasinya di tempat terbuka. Tempat sepi. Jam pastinya saat dibunuh dia mengaku lupa," katanya.
Usai membunuh, pelaku sempat bingung. Kemudian potongan kepala dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa ke mobil milik korban.
Setelah itu, jasad yang kepalanya sudah terpisah itu dibawa ke wilayah Banyumas dan Kebumen untuk dibuang dan dibakar.
Dalam perjalanan pelaku mengaku berpikir jika dibuang dalam kondisi tubuh masih utuh takut ketahuan.
Kemudian dia berhenti di perjalanan untuk memotong tubuh korban.
Tindakan mutilasi dilakukan dengan cara menepikan mobil, lalu berenti saat sepi.
Sebelum ke lokasi kejadian, pelaku sempat pulang ke rumahnya, di Kecamatan Susukan Banjarnegara.
Ia sampai di rumah sekitar Senin subuh dan bertemu dengan keluarganya.
Sekira pukul 07.00 WIB, pelaku keluar rumah lalu membuang dan membakar sebagian potongan tubuh di Dusun Plandi Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas. (Tribunjateng/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pelaku Mutilasi di Banyumas Bohong Soal Lokasi Pembunuhan, Bukan di Puncak Bogor Tapi di Bandung