TRIBUNNEWS.COM - Polisi terus mendalami kasus mutilasi terhadap seorang wanita, KW (57) yang bagian tubuhnya dibakar dan ditemukan di Dusun Plandi, Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Pelaku mutilasi adalah DP (37), pria kenalan KW.
DP yang merupakan warga Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, ditangkap polisi pada Kamis (11/7/2019) pukul 18.30 WIB, di Purwokerto.
Fakta terbaru, terungkap DP tega menghabisi KW saat melakukan hubungan badan.
Baca: Deni Prianto Sejak Awal Diduga Ingin Membunuh dan Memutilasi Korban
Berikut rangkumannya, Sabtu (13/7/2019):
1. Dihabisi saat Berhubungan Badan
DP, tersangka kasus mutilasi menghabisi nyawa wanita kenalannya KW di sebuah kontrakan di Kota Bandung.
KW dibunuh dengan menggunakan palu saat berhubungan badan dengan pelaku.
"Hari ini diketahui bahwa dia (DP) membunuh pertama kali pada saat berhubungan badan dengan menggunakan sebuah palu," kata Kanit III Reskrim Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiyanzah, di sela rekontruksi kasus mutilasi di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (13/7/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Kontrakan berukuran 3x3 yang berada di belakang tempat futsal BSD di Jalan Rancamekar, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, ini menjadi saksi bisu pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan DP terhadap KW.
Rizky mengungkapkan, palu tersebut telah dipersiapakan sebelumnya oleh pelaku.
Pukulan dengan palu itu dilayangkan pelaku ke kepala korban beberapa kali hingga meninggal.
"Dari rekonstruksi ini didapatkan kesimpulan bahwa si korban meninggal karena pukulan dari palu, ketika sudah meninggal baru dimutilasi oleh si pelaku," kata Rizky.
"Berapa kali (pukulan) ada banyak, (mutilasi) di bagian kepala dengan tangan, kemudian ada bagian badan, kemudian dari panggul ke kaki, jadi ada tiga bagian," ungkap dia.
Baca: Kasus Mutilasi Wanita Asal Bandung: Berawal Dari Facebook, Utang, Hingga Potongan Tubuh di Banyumas
Pelaku bahkan sempat menghilangkan alat bukti palu tersebut dengan membawanya pulang dan menyimpannya di kediaman orangtuanya.
"Palu tidak dibuang, tapi dihilangkan, dia bawa semuanya bersama dengan barang bukti potongan tubuh, kemudian palu dibawa pulang ke Banyumas, kemudian dia taruh di rumah orangtuanya di Kecamatan Susukan, di Banjarnegara," kata Rizky.
2. Pembunuhan dan Mutilasi Dilakukan di Bandung
Dikutip dari Kompas.com, DP ternyata melakukan eksekusi terhadap KW di sebuah kontrakan berukuran 3x3 yang berada di belakang tempat futsal BSD, di Jalan Rancamekar, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
"Jadi, pembunuhan dan mutilasi di TKP sini (kota Bandung), hari Minggu tanggal 7 Juli 2019," ujar Kanit III Reskrim Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiyanzah, di sela rekontruksi di lokasi, Sabtu (13/7/2019).
Polisi menilai, DP telah berbohong, sebab dalam pengakuan awal, DP mengaku membunuh korban di Bogor.
Padahal, DP membunuh dan memutilasi korban di kontrakan di Bandung tersebut.
DP bahkan telah mempersiapkan alat berupa golok hingga wadah untuk menyimpan potongan tubuh korbannya itu dalam sebuah boks.
Usai memutilasi korbannya, lanjut Rizky, DP kemudian mengangkut potongan tubuh itu ke dalam mobil milik korban dan membawanya ke daerah Banyumas.
"Semuanya dibakar, ditaruh dan dibakar," kata dia.
3. Kronologi dan Motif
Kejadian pembunuhan, mutilasi hingga pembakaran potongan tubuh yang dilakukan pelaku DP tidak berlangsung sebentar.
Ada urutan-urutan kejadian yang membuat setiap orang heran dengan aksi kejinya.
Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata motif utama bukan semata-mata urusan asmara.
Sedari awal, pelaku sudah punya niatan jahat akan membunuh dan memutilasi tubuh korban.
"Awal kenalan lewat facebook, dan ternyata yang mana fotonya bukan foto dia. Itu foto editan. Wajahnya asli, tapi badannya bukan," ucap Kanit Reskrim III Ipda Rizky Adhiansyah Wicaksono kepada Tribunjateng.com, Sabtu (13/7/2019).
Baca: Kasus Mutilasi di Banyumas Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Hingga Buang Potongan Tubuh Korban
Pelaku mengaku bekerja di pelayaran di Jakarta.
Keduanya pernah beberapa kali bertemu, salah satu di antaranya di daerah Bandung, Jawa Barat, sebelum Lebaran.
"Jadi pelaku itu naik bus dari sini untuk ketemu, kemudian di sana dijemput oleh korban," katanya.
Dari perkenalan itu, timbullah kecocokan di antara keduanya.
"Ketika korban sudah ada kecocokan dengan pelaku, kemudian dalam perjalanannya dia meminjam duit dengan alasan akan mengembalikan ketika gajian," tambahnya.
Korban sendiri tahunya terduga pelaku itu masih perjaka atau bujang.
"Pelaku meminjam uang secara bertahap tapi jika ditotal sekira Rp 20 juta," tambahnya.
Setelah beberapa kali pertemuan, korban menjadi sering curhat dan menginginkan diteruskan ke jenjang pernikahan.
Padahal korban juga memiliki suami.
Karena didesak untuk menikahi korban, pelaku mulai bingung karena dia sebenarnya juga memiliki anak dan istri.
Karena mulai tidak jelas dengan status akan dinikahkan, korban pun mulai mempermasalahkan soal uang pinjaman tadi.
Dari situlah pelaku mulai merencanakan aksinya.
Pelaku kemudian bilang jika Senin akan mengambil uang gaji ke Jakarta.
Sebelum ke Jakarta pelaku bilang akan mengajak jalan-jalan dulu ke Puncak, Bogor.
Pada saat itulah pelaku menghabisi nyawa korban.
Sesuai keterangan dari pelaku, dia pertama kali memukul dengan parang dari bagian belakang.
Karena korban masih sadar dan teriak, pelaku menebas kepala korban.
"Lokasinya di tempat terbuka. Tempat sepi. Jam pastinya saat dibunuh dia mengaku lupa," katanya.
Baca: Kronologis Deni Mutilasi dan Bakar Tubuh Kekasihnya: Berawal Saat Korban Minta Dinikahi
Usai membunuh, pelaku sempat bingung.
Kemudian potongan kepala dimasukkan ke dalam plastik dan dibawa ke mobil milik korban.
Setelah itu, jasad yang kepalanya sudah terpisah itu dibawa ke wilayah Banyumas dan Kebumen untuk dibuang dan dibakar.
Dalam perjalanan pelaku mengaku berpikir jika dibuang dalam kondisi tubuh masih utuh takut ketahuan.
Kemudian dia berhenti di perjalanan untuk memotong tubuh korban.
Tindakan mutilasi dilakukan dengan cara menepikan mobil, lalu berhenti saat sepi.
Sebelum ke lokasi kejadian, pelaku sempat pulang ke rumahnya, di Kecamatan Susukan Banjarnegara.
Ia sampai di rumah sekitar Senin subuh dan bertemu dengan keluarganya.
Sekira pukul 07.00 WIB, pelaku ke luar rumah lalu membuang dan membakar sebagian potongan tubuh di Dusun Plandi Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Agie Permadi)