Pihak dari keluarga korban yang datang adalah suami korban beserta kakak iparnya tiba di Instalasi Kedokteran Forensik, RS Margono Soekarjo, Purwokerto sekira pukul 10.30.
"Alhamdulillah tim sudah secara lengkap mendapatkan rangkaian ceritanya. Sebelumnya, pelaku sempat memberikan pernyataan yang berubah-ubah," ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada Tribun Jateng.
Tersangka sempat mengaku jika TKP utama pembunuhan bukan di Bandung.
Padahal pada kenyataanya tersangka membunuh korban justru di kamar kosnya yang ada di Bandung.
Kapolres mengungkapkan jika berdasarkan penyelidikan secara manual, yaitu dilihat dari barang bukti milik pribadi korban dapat dipastikan 99 persen adalah Komsatun Wachidah (51).
"Sedangkan berdasarkan pemeriksaan oleh dokter autopsi, susunan gigi dari korban sama dan dapat diyakinkan bahwa korban adalah ibu KW," ujar Kapolres.
Sejak Sabtu (13/7/2019) pihak kepolisian telah menggelar prarekonstruksi di Bandung.
Baca: Jokowi-Prabowo Tak Bahas Pemulangan Habib Rizieq, Kalau Soal Kursi? Ini Kata Pramono Anung
Hal itu dilakukan untuk meyakinkan bahwa rangkaiannya benar-benar di terjadi di sana.
Setelah proses BAP lengkap semua, barulah akan dilakukan proses rekonstruksi secara lengkap, bukan hanya di Bandung, tetapi juga di Banyumas dan Kebumen sebagai tempat pembakaran potongan tubuh.
Terkait pencarian barang bukti lain seperti golok yang berdasarkan keterangan tersangka dibuang di Sungai masih dalam proses pencarian.
Pelaku Bohong
Tersangka mutilasi Deni Prianto sempat memberikan kesaksian palsu terkait lokasi dan kejadian pembunuhan dan mutilasi Komsatun Wachidah (51) PNS Kementerian Agama Kota Bandung.
Dalam kesaksian pertama, tersangka mengatakan jika lokasi pembunuhan ada di Puncak Bogor.
Pada kenyataannya lokasi utama pembunuhan justru berada di Bandung, lebih tepatnya adalah di kamar kos tersangka.
Baca: Kapal Kargo Tabrak Dermaga Tanjung Emas, Crane 3 Roboh Menimpa Truk Kontainer, Seorang Terluka