News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Tewasnya Siswa SMA Taruna, Kapolresta Palembang: Tak Menutup Kemungkinan Ada Korban Lain

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adegan tersangka Obi memukul kepala korban pada saat rekontruksi di belakang komplek perumahan bagian belakang sekolah SMA Taruna Indonesia Palembang, Senin (5/7/2019)

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pihak kepolisian Polresta Palembang hingga kini masih melakukan pendalaman pasca ditetapkannya Obi Frisman (24) sebagai tersangka tunggal atas kematian siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, DB (14).

Hal ini diungkap langsung oleh Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah, Selasa (16/7/2019).

Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman terkait mengarah ke pelaku lain.

"Terus akan kita lakukan penyelidikan dan pendalaman terkait meninggalnya korban DB. Tak menutup kemungkinan ada pelaku lain dan korban lain," ungkap Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah Kombes Pol Didi Hayamansyah.

Baca: Mayat dalam Karung di Blora, Pelaku Pembunuhan Makan Disamping Jenazah Sebelum Buang Korban ke Hutan

Dikatakan Kombes Pol Didi Hayamansyah, jika ada orang lain, diharapkan untuk melaporkan kejadiannya ke Polresta Palembang.

"Kami tunggu laporannya, apabila masih ada korban lagi yang menjadi korban di sekolah tersebut," tegasnya.

Obi (24) pembina kegiatan MOS SMA Taruna, saat dibawa petugas untuk gelar TKP senin (15/7/2019) (Lusi Faradila/Tribun Sumsel)

Terkait kematian DB, Kapolresta Palembang, mengatakan Obi Frisman merupakan pelaku tunggalnya.

"Untuk sementara ini Obi pelaku tunggal dan kita terus masih pelakukan pendalaman. Dan sudah 21 saksi kita minta keterangan, mulai dari siswa, pembina, hingga pengawasan saat malam kejadian," ujarnya.

Kombes Pol Didi Hayamansyah meminta pelaku Obi Frisman untuk melakukan adegan yang dilakukannya saat korban dipukul pelaku dengan menggunakan bambu berukuran panjang 1 meter.

Baca: Perubahan Drastis Gaya Hidup Rey Utami Pasca Dinikahi Pablo Benua Dibongkar Sepupu

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli menyesalkan terjadinya peristiwa meninggalnya siswa Taruna Indonesia Palembang yakni DB (14) saat mengikuti MOS (Masa Orentasi siswa).

Didampingi Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah, Kasat Reskrim Kompol Yon Edi Winara, para PJU, dan anggota Sat Reskrim Polresta Palembang, Kapolda Sumsel, menyesalkan peristiwa itu terjadi.

"Kita semua prihatin dimana dalam proses pendidikan ini, masih ada istilah perpeloncoan yang mengakibatkan korban atas nama DB meninggal dunia karena kekerasan (penganiayan)," ungkap Kapolda Sumsel, saat gelar perkara di Mapolresta Palembang.

Rekonstruksi

Sebelumnya, Satreskrim Polresta Palembang menggelar rekontruksi terkait tewasnya Dewlyn (14) yang diduga meninggal akibat mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS).

Gelar rekonstruksi tersebut dilaksanakan di tempat kejadian perkara (TKP) yakni di SMA Taruna Indonesia, Senin (15/7/2019).

Siswa ini diduga tewas saat MOS.

Obi Frisman (24) yang merupakan Pembina dari kegiatan MOS tersebut turut pula diikutsertakan dalam rekon tersebut.

Obi terlihat mengenakan pakaian seragam orange bertuliskan Tahanan Polresta Palembang dan didampingi petugas saat memasuki mobil menuju tempat TKP.

Namun petugas kepolisian belum ada yang memberikan keterangan resmi soal status Obi ini.

Apakah tersangka atau belum. Hanya saja ia tampak mengenakan pakaian tahanan.

"Tunggu nanti malam saat rilis," kata beberapa pejabat kepolisian yang dimintai konfirmasi.

Saat dimintai keterangan memasuki mobil, Obi mengaku hanya memukul korban pada bagian pipi.

Baca: Kepala SMA Karang Arum Kaget Balon Gas yang Mereka Lepaskan Meledak Hingga Melukai 8 Orang

"Cuma pipi tapi tidak yang lain," ujarnya sambil terus menundukan kepala.

Saat ini pihak Sat Reskrim Polresta Palembang, sedang dalam perjalanan menuju TKP.

Setelah melakukan pemeriksaan secara intensif selama 3 Jam, Dokter Forensik Bhayangkara melaporkan hasil pemeriksaan Siswa Taruna Indonesia yang tewas saat Masa Orientasi Sekolah (MOS).

Polisi memeriksa siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, Sabtu (13/7). (Tribun Sumsel/Lusi F)

"Pada saat pemeriksaan tadi kami melakukan 2 pemeriksaan baik dari luar dan dalam tubuh korban. Dan kami jumpai kekerasan di bagian kepala dan dada. Diduga ada pukulan benda tumpul dan benturan keras di kepala," ujar Dr Indra Saykti Nasution Sabtu (13/7/2019).

Di bagian belakang kepala ditemukan darah dan masih banyak lagi serapan darah di bagian kepala dan dada.

Ia mengatakan, jika dilihat dari mayatnya korban diperkirakan meninggal sejak pagi.

Sementara itu Kakek korban ikut mendengar hasil autopsi yang dilakukan oleh tim Forensik Bahayangkara tadi.

"Saya harap pelaku dapat ditangkap secepatnya jika terbukti hal ini efek dari penganiayaan. Dan mengusut tuntas atas peristiwa ini," ujar H Kejuk.

Delwyn semasa hidup dan ruang instalasi forensik RS Bhayangkara. (Sriwijaya Post)

Rencananya jenazah korban akan dibawa ke ke Tulung Selapan OKI untuk dikebumikan.

Dari keteranganhya ayahnya juga saat ini sedang mengarah pulang dari Australia.

Fakta ini cukup mengejutkan. Sebelumnya hanya ditemukan bekas luka memar di kaki korban.

Polresta Palembang langsung melakukan pengusutan atas perkara meninggalnya Delwyn Berli, siswa SMA Taruna Indonesia Palembang, Sabtu (13/7/2019).

Baca: Mengapa Ali Ngabalin Baru Mengurus Kepulangan Rizieq Shihab Sekarang? Ini Pengakuannya

Seperti diketahui, Delwyn meninggal dunia saat mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS).

Adapun saksi yang dipanggil di antaranya sebanyak 8 orang yang terdiri dari teman satu regu dan kakak tingkat korban.

Untuk tim satu regu korban diantaranya, AR (15), EV ( 16), W (14) Sedangkan salah satu diantaranya kakak tingkatnya yakni In.

DB Siswa SMA Taruna Indonesia jadi korban kekerasan MOS (Tribunsumsel.com)

Saat dimintai keterangan di ruang unit Pidana Umum Polresta Palembang, salah satu teman korban AR (15) mengatakan saat kejadian, korban bersama siswa lainnya hendak pulang ke Sekolah Taruna.

"Kami jalan kaki dari pesantren daerah Talang Jambe ke Taruna. Pas di pertengahan yang aku dengar dia nanya air. Nah memang dia itu kalau minum air dikit-dikit, karena dia bilang dia punya dehidrasi," katanya.

Lalu AR juga mendengar korban sempat meminta obat sakit kepala kepada tim kesehatan.

"Aku dengar dia minta obat paracetamol dengan panitia. Dan di perjalanan dia sudah terlihat pucat," ujarnya.

Sewaktu lewat di selokan, para siswa berbaris untuk melewati selokan tersebut namun korban tiba-tiba terjatuh.

"Dia jatuh, dia teriak sambil nangis, terus dia dibawa dan saya nggak tau lagi gimana," katanya.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Kapolresta Palembang: Tak Tutup Kemungkinan Ada Pelaku & Korban Lain Kasus Tewasnya Siswa SMA Taruna

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini