News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kronologi Penyekapan Siswa SMK Oleh 7 Remaja di Nagan Raya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, MEULABOH - Kepolisian Resor (Polres) Aceh Barat, Senin (22/7) malam menangkap tujuh warga Nagan Raya yang diduga terlibat kasus penyekapan Nazlih (17), pemuda Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.

Nazlih merupakan siswa sebuah SMK di Meulaboh.

Ia dikeroyok oleh puluhan pelaku lalu disekap pada 14 Juli 2019 dini hari.

Handphone dan sepeda motor yang ia kendarai juga dirampas para penyekap.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, Selasa kemarin, para tersangka ditangkap setelah seminggu lebih diuber polisi.

Semua tersangka merupakan warga Naga Raya dan rata-rata masih usia sekolah.

Baca: Rekomendasi 7 Hotel Murah di Probolinggo, Dekat Lokasi Festival Jazz Gunung Bromo 2019

Baca: Profil Lengkap Marion Jola yang Baru Saja Rilis Album Perdana

Baca: 7 Kuliner Legendaris Jogja untuk Sarapan di Sekitar Malioboro

Baca: Pengakuan Prajurit TNI AD Jalani Operasi Rajawali di Timor Timur, Hadapi ‘Musuh dalam Selimut’

Karena semua tersangka masih tergolong di bawah umur, polisi belum merilis nama mereka.

Apalagi proses pemeriksaan masih berlangsung.

Juga belum diketahui pasti jumlah pelaku yang sesungguhnya, karena menurut korban, pelaku yang mengeroyoknya mencapai puluhan orang.

Penyidik masih mendalami siapa-siapa saja yang terlibat dan apa motif mereka mengeroyok bahkan menyekap korban.

Apakah hanya sekadar kenakalan remaja atau malah pelaku salah sasaran.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Raden Bobby Aria Prakasa SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu M Isral SIK yang ditanyai Serambi kemarin mengaku bahwa tujuh orang tersangka sudah ditangkap.

“Sejauh ini mereka masih diperiksa. Belum ada tersangka lain,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Nazlih (17), pemuda Desa Langung, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, mengaku dikeroyok dan disekap oleh sejumlah pemuda dari Kabupaten Nagan Raya yang bertetangga dengan Aceh Barat.

Korban yang merupakan siswa sebuah SMK di Meulaboh itu sudah melaporkan kasus yang menimpanya kepada Polres Aceh Barat.

Menurutnya, pada Minggu (14/7) sekira pukul 02.00 WIB, saat mengendarai sepeda motor (sepmor) bersama temannya, Agung, tiba-tiba ia dicegat oleh puluhan pemuda yang juga naik sepmor.

Paman korban, Yusmadi, menerangkan bahwa pada saat kejadian keponakannya itu mengendarai sepmor jenis Satria X bersama temannya, Agung.

Saat melintasi jalan tembus dari Lapang ke jembatan besi (jembes), tepatnya di kawasan Gampong Darat, Kecamatan Johan Pahlawan, mereka dicegat oleh sekelompok pemuda yang jumlahnya mencapai puluhan orang.

Setelah dicegat, Nazlih langsung dibawa oleh kelompok pemuda itu, sedangkan temannya Agung berhasil kabur dari kawalan pelaku.

“Nazlih dibawa ke kawasan Nagan Raya, lalu disekap di sebuah kafe. Dia juga sempat dipukul beramai-ramai oleh pelaku,” ungkap Yusmadi.

Menjelang subuh, Nazlih kemudian ditinggalkan oleh kelompok pemuda itu di kawasan Nagan Raya, sedangkan handphone-nya dan sepmor Agung yang ia kendarai dibawa kabur oleh kawanan pelaku.

Setelah ditinggal pergi, Nazlih melapor ke sebuah pos kepolisian terdekat di Nagan Raya.

Setelah itu, ia dijemput pulang oleh pihak keluarga dari Meulaboh.

Terkait kasus penyekapan dan penganiayaan itu, kata Yusmadi, pihak keluarga sudah melapor ke Mapolsek Meureubo, Aceh Barat.

Namun, karena tempat kejadian perkara (TKP) masuk kecamatan lain, sehingga laporan polisi mereka lakukan di Polres Aceh Barat pada Minggu (14/7) pagi.

Yusmadi yang merupakan pensiunan camat di Pemkab Aceh Barat menginginkan agar kasus yang menimpa keponakannya itu diusut tuntas dan semua pelaku ditangkap.

Menurut Yusmadi, selama ini keponakannya itu tidak pernah ada persoalan apa pun dengan kelompok pelaku.

Hal ini menimbulkan kecurigaan. “Jangan-jangan para pelaku salah sasaran saat mengeroyok dan menyekap keponakan saya,” ujar Yusmadi.

Pada pekan lalu, kata Yusmadi, ada insiden perseteruan sejumlah pemuda di Kecamatan Meureubo. Namun, kasus itu sudah didamaikan.

“Makanya, kami menduga keponakan saya menjadi korban yang salah sasaran.

Bisa saja pelaku ingin balas dendam, tetapi mestinya bukan keponakan saya yang menjadi korbannya.

Untuk itu, kami tetap meminta kasus ini diusut tuntas,” tegas Yusmadi. (Rizwan)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Polisi Tangkap Tujuh Penyekap Siswa SMK,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini