Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya gempa di Maluku Tengah pada Kamis (25/7/2019) pagi hari ini.
TRIBUNNEWS.COM - Gempa telah mengguncang Maluku Tengah, tepatnya di Pulau Banda pada Kamis (25/7/2019) pagi hari ini.
BMKG mendeteksi adanya gempa di Pulau Banda, Maluku Tengah pada pukul 10.58 WIB.
Dari pantauan Tribunnews.com melalui akun Twitter @infoBMKGMaluku menyebutkan, gempa yang mengguncang Pulau Banda, Maluku Tengah ini berkekuatan magnitudo 4,0.
Baca: Sumbar Diguncang Gempa Sebanyak 4 Kali Hingga Kamis Dini Hari Tadi
Baca: BMKG Catat Gempa M 4.0 Guncang Banda Maluku Tengah, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa yang telah mengguncang Pulau Banda, Maluku Tengah ini berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebutkan jika gempa ini berada di 109 kilometer barat daya Pulau Banda, Maluku Tengah.
Selain itu, gempa ini juga dirasakan di Nasalaut, Saparua, Tehoru, dan Ambon.
BMKG telah menyatakan jika gempa di Pulau Banda, Maluku Tengah ini tidak berpotensi tsunami.
Baca: BMKG: Sumbar 4 kali Diguncang Gempa Mulai Siang Kemarin hingga Dini Hari, 2 Kali di Pasaman Barat
Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat Gempa 5.3 SR Guncang Nusa Dua Bali, Tak Berpotensi Tsunami
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Whiesa)