TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjenguk Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii, di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Minggu (28/7/2019) sore.
Haedar datang bersama Mendikbud Muhadjir Effendi, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Dirjen GTK Kemendikbud Dr Supriyono serta Rektor UM Malang DR Fauzan.
Haedar datang sekira pukul 16.20 WIB. Haedar mengaku bersyukur atas kondisi Buya Syafii yang kian membaik.
"Alhamdulillah kesehatan Buya semakin membaik dan satu dua hari ke depan sudah diperbolehkan dokter untuk pulang," tutur Haedar kepada wartawan.
Di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Buya ditangani oleh tim dokter dengan baik dan optimal.
Sejak dikabarkan sakit beberapa hari lalu, sudah banyak tokoh nasional yang menjenguk Buya antara lain Mensesneg RI dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki yang diutus oleh Presiden RI.
"Kita doakan agar Buya semakin sehat, beliau tokoh nasional dan tokoh Muhammadiyah yang dikenal egaliter, humanis, dan berwawasan kebangsaan luas yang diperlukan bangsa ini," pungkas Haedar.
Haedar bersama rombongan meninggalkan ruangan tempat Buya Syafii dirawat sekira pukul 17.00 WIB.
Tokoh Teladan
Haedar Nashir mengajak anak muda generasi bangsa untuk meneladani sikap otentik yang dimiliki oleh Buya Syafii atau Ahmad Syafii Maarif.
Menurut Haedar, sikap tersebut membuat Buya dikenal dengan karakter dan sifatnya.
"Buya itu punya sikap otentik, sikapnya nggak dibikin-bikin," katanya saat ditemui di acara peletakan batu pertama Pondok Pesantren Wirausaha Muhammadiyah di daerah Minggir, Sleman, Minggu (28/7/2019).
Selain otentik, lanjut Haedar, Buya memiliki sikap sederhana yang tak kalah penting untuk dijadikan panutan dalam kehidupan berbangsa khususnya anak muda.
Dilanjutkan Haedar, sikap lain yang ditunjukkan oleh Buya Syafii dan patut untuk dijadikan contoh adalah sikap egaliternya.