Laporan Wartawan Tribun Jateng, Jamal A Nashr
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kapal Tongkang Zulkifli 2, tempat meninggalnya empat orang di Dok perkapalan Kodja Bahari kawasan Pelabuhan Tanjung Emas sudah dua tahun mangkrak.
Hal tersebut diungkapkan Kanit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Iptu Slamet Widodo, Senin (29/7/2019).
"Kemungkinan karena lama tidak digunakan sekitar dua tahun, ruangan di dalam palka terdapat udara yang beracun," ujarnya.
Saat ini, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri telah berada di Kamar Jenazah RSUP dr Kariadi untuk memeriksa korban.
Baca: Teguran Mesra Ardi Bakrie ke Nia Ramadhani di Foto Seksi, Ibu Magika Tulis Pesan Ayah, Panen Likes
Baca: Belum Sempat Dapat Pelanggan, Dua PSK di Eks Lokalisasi Dasin Diciduk Satpol PP
Baca: Simak Jadwal Final Piala Indonesia Leg Kedua PSM Makassar vs Persija Jakarta yang Sempat Ditunda
Selanjutnya, Tim Labfor akan melakukan penyelidikan di Kapal Tongkang Zulkifli 2 tempat empat korban meregang nyawa.
Hasil pemeriksaan Tim Labfor akan menunjukkan penyebab pasti meninggalnya keempat korban.
"Dugaan sementara menghirup udara yang beracun. Nanti Labfor akan mencari penyebab adanya udara yang diduga mengandung racun," tambah Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, AKP Samsu Wirman.
Telah diberitakan sebelumnya, empat orang pekerja perbaikan kapal ditemukan meninggal di Kapal Tongkang Zulkifli 2 yang bersandar, Minggu (28/7/2019) malam.
Keempat korban meninggal diketahui bernama Mardjono (61) waega Gondosari RT 07 RW17 Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Bekasi Utara serta Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33) ketiganya warga Desa Pentur, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kapal Tongkang Tempat Tewasnya 4 Pekerja Diduga Terdapat Racun, Mangkrak Dua Tahun di Tanjung