TRIBUNNEWS.COM- Warga Luwu digegerkanpasangan kakak adik AA (38) dan BI (30) di Sulawesi terlibat cinta terlarang.
Keduanya menjalin hubungan asmara dan tinggal di rumah bersama di Desa Lamunre Tengah, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu.
Kisah asmara mereka menyimpan banyak fakta yang cukup mengejutkan selain melibatkan pasangan kakak beradik.
Dikutip Tribun Mataram (grup TribunJatim.com) dari berbagai sumber ini dia 7 fakta soal pasangan inses ini.
1. Tiga Tahun dan memiliki 2 Anak
Pasangan ini sudah menjalin hubungan cinta terlarang dan intim sejak tahun 2016.
Sudah 3 tahun sejak keduanya menjalani hubungan haram ini.
Selama 3 tahun ini mereka sudah memiliki 2 orang anak.
Baca: Polisi Amankan Rumah Pasangan Sedarah di Luwu, Bawa Senapan Guna Cegah Amukan Warga ke Ibu Pelaku
AA mengaku anak pertamanya telah berumur 2,5 tahun, dan anak kedua berusia 1,5 tahun.
“Anak saya yang pertama laki-laki, terus anak kedua seorang perempuan,” ucap AA saat dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim Polres Luwu, dikutip dari Kompas.com.
2. Penyebab Inses
Tentunya mereka mengetahui jika hubungan mereka terlarang dan disebut hubungan haram, tapi kenapa mereka masih melakukan hubungan ini?
AA mengaku tak lagi dapat menahan hawa nafsunya saat bersamaan dirinya juga masih bujang.
Ia bebas melampiaskan nafsunya pada sang adik yang juga tinggal serumah dengannya.
“Itu terjadi karena kami tinggal serumah dan saya tidak mampu lagi menahan nafsu,” ujar AA.
3. BI Berstatus Janda
Sebelum melakukan inses dengan sang kakak, BI ternyata memiliki status janda.
Baca: Kondisi Galih Ginanjar Setelah 2 Minggu Ditahan, Barbie Kumalasari Ungkap Perlakuan Tahanan Lain
Dia telah 2 kali menikah namun tidak dikaruniai anak.
Dia melahirkan setelah melakukan inses.
4. Hamil Anak Ketiga
BI ternyata kini juga tengah mengandung anak ketiga dari hasil hubungannya dengan sang kakak.
Hal ini membuat pihak berwajib akan mendalami psikologisnya dulu.
“Si perempuan saat ini kondisinya lagi hamil, kami akan mendalami pula psikologisnya apakah terganggu atau tidak nanti kami dalami,” kata Kasat Reserse Kriminal Polres Luwu, AKP Faisal Syam, dikutip dari Kompas.com (grup TribunJatim.com).
5. Pekerjaan Mereka
Sehari-hari, BI berjualan makanan ringan atau cemilan, sedangkan AA sang kakak, bekerja sebagai tukang batu.
Kejadian ini membuat warga sekitar tak terima dengan perbuatan kakak beradik ini.
6. Warga Ngamuk
Puluhan masyarakat setempat mendatangi rumah pelaku, Sabtu (27/7/2019).
Warga berupaya masuk untuk mengusir keluarga pelaku agar pergi meninggalkan kampung.
Namun, pihak kepolisian yang tiba di lokasi berupaya mendinginkan suasana dan memberikan pemahaman kepada warga.
Baca: Penemuan Mayat Bayi Dikubur di Landasan Ulin, Pelaku Diduga Orang Tuanya
Polisi yang tiba di lokasi bertindak cepat dan mengamankan keluarga pelaku yang terdiri dari 3 orang cucu dan ibunda dari pelaku.
Mereka dievakuasi ke Mapolsek Belopa untuk menjaga keamanan dan menghindari hal yang tidak diinginkan.
Waka Polres Luwu Kompol Abraham Tahalele mengatakan, pascakejadian, suasana sudah kondusif dan personil polisi akan ditempatkan untuk menjaga situasi keamanan.
“Hari ini kami semua bersama TNI telah mendekati masyarakat dan mereka sudah aman.
Mudah-mudahan terus aman dan kami tempatkan anggota di sini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan,” kata Abraham saat dikonfirmasi di lokasi, Sabtu (27/7/2019) sore.
7. Penyebab Inses
Inses merupakan kasus langka dan sangat terlarang.
Lalu, apa sebenarnya penyebab terjadinya hubungan inses?
Inses adalah aktivitas seksual antara anggota keluarga atau kerabat dekat.
Hal ini umumnya melibatkan aktivitas seksual antara orang di dalam hubungan darah, dan kadang-kadang yang memiliki hubungan dekat.
Misalnya, orang-orang dalam rumah tangga yang sama, keluarga tiri, mereka yang terhubung karena adopsi atau pernikahan, atau anggota suku atau garis keturunan yang sama.
Pakar hipnoterapi perilaku dan ahli regresi Nicolas Aujula sebagaimana dikutip dari Intisari (Kompas Gramedia Group) mengatakan, bahwa dia telah menangani sejumlah pasien yang memiliki hubungan inses atau hubungan sedarah.
Studinya mengenai penyebab hubungan inses ditampilkan dalam film dokumenter Taboo Hunters.
"Bentuk inses yang paling umum adalah antara saudara kandung, yang lebih mudah terjadi ketika anak yang lebih tua laki-laki, dan memaksa adik perempuannya terlibat kontak seksual, biasanya selama masa pubertas.
Jarang terjadi jika pihak perempuannya lebih tua daripada yang laki-laki," paparnya.
Baca: Penelitian Terbaru, Mandi Malam Bikin Lebih Cepat Tidur dan Makin Nyenyak
Hubungan sedarah antara ayah kandung atau ayah tiri dengan anak perempuan berada di peringkat kedua.
Ketika hubungan inses melibatkan anak-anak, hal ini jelas merupakan suatu penganiayaan seksual yang dipicu oleh perilaku mendominasi, dan perilaku menyimpang yang terjadi pada masa kanak-kanak.
"Bisa juga muncul suatu kenikmatan pada pihak penganiaya, untuk memulihkan kembali pengalaman diremehkan atau diperlakukan tidak adil di masa lalu," ujar Aujula.
Menurutnya, 50 persen kasus ketertarikan seksual genetik terjadi ketika anggota keluarga bertemu untuk pertama kalinya sebagai orang dewasa.
Karena, biasanya ada ketertarikan emosional yang kuat, yang berubah menjadi perasaan seksual.
Meskipun begitu, tidak semua ketertarikan seksual genetik berlanjut dalam tindakan seksual.
"Salah satu penjelasan (yang dapat dimengerti) adalah, orang cenderung memilih pasangan yang menyerupai dirinya secara fisik dan mental. Hal ini disebut kawin asortatif," jelasnya.
Aujula mengatakan, ketika menghipnotis pasien dengan kasus hubungan sedarah, dalam tingkat bawah sadar yang mendalam umumnya mereka mengungkapkan adanya penolakan pada masa kanak-kanak.
Mereka merasakan kebutuhan untuk mencari persetujuan kekeluargaan melalui tindakan inses tersebut.
Itulah persoalan mendasar yang menjadi penyebab hubungan inses.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Fakta-fakta Cinta Terlarang Kakak Adik di Sulawesi, Picu Amarah Warga hingga Sudah Memiliki 2 Anak