TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau hingga kini belum dapat dikenalikan.
Kebakaran lahan gambut ini membuat sejumlah wilayah terpapar kabut asap.
Baca: 5.929 Personel Gabungan Padamkan Karhutla di 5 Provinsi Wilayah Sumatera dan Kalimantan
Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau, pada Selasa (30/7/2019).
Jarak pandang mendatar di kota bertuah itu sempat mencapai tiga kilometer pada pagi hari.
Selain di Pekanbaru, lanjut dia, tiga wilayah lainnya juga terpapar kabut asap karhutla Riau.
Yakni Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Indragiri Hilir (Inhi) dan Pelalawan.
Baca: Tank Damkar dari Rusia Ini Dianggap Mampu atasi Karhutla di Indonesia: Begini Kemampuannya
Di Kabupaten Pelalawan kabut asap cukup parah, yang menyebabkan jarak pandang hanya dua kilometer pada pantauan BMKG Pekanbaru pukul 10.00 WIB.
Berikut lima fakta bencana karhutla di Riau yang dirangkum Kompas.com, Selasa (30/7/2019).
1. Api tak kunjung padam
Baca: Lowongan Kerja PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ), Buka hingga 31 Agustus 2019
Kebakaran lahan cukup luas terjadi di Desa Penarikan, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Kebakaran ini mengeluarkan asap yang parah, belum kunjung padam.
Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan, saat ini pemadaman masih dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, masyarakat peduli api (MPA) dan juga dibantu perusahaan swasta.
"Hari ini kita kerahkan tiga helikopter water bombing ke Desa Penarikan. Kita fokus pemadaman di sana," kata Edwar saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.
Selain di Pelalawan, sebut dia, pemadaman juga sedang dilakukan pada karhutla di Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak.