Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi.Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG- Warga yang tinggal di Pulau Sebesi sempat panik dan segera keluar rumah setelah merasakan gempa pada Jumat (2/8) sekitar pukul 19.05 wib.
Bahkan ada sebagian warga langsung mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena informasi dari BMKG menyebutkan gempa berpotensi tsunami.
"Iya getaran gempanya terasa cukup kuat. Tapi bukan dari Gunung Anak Karakatau," kata Umar warga di desa Tejang Pulau Sebesi.
Baca: Kepala BMKG: Belum Ada Catatan Gempa Susulan, Peringatan Dini Dicabut Sekitar 2 Jam
Dirinya mengatakan warga sempat panik ketika getaran gempa dirasakan cukup kuat.
Sampai malam ini, warga masih berada di luar rumah guna mengantisipasi kemungkinan adanya tsunami pasca gempa.
"Sebagian bahkan sudah ada yang mengungsi ketempat yang lebih tinggi. Warga sampai malam ini masih pada di luar rumah," ujar Umar.
Baca: Kata Ahli soal Gempa Banten, Gerak Sesar Oblique Syarat Terjadinya Tsunami
Getaran gempa yang terjadi wilayah barat daya Sumur Banten dengan kedalaman 10 kilometer dan berkekuatan 7,4 SR itu juga dirasakan warga yang tinggal di pesisir kKcamatan Rajabasa dan Bakauheni serta Katibung.
Warga di wilayah pesisir Rajabasa pun sempat panik dan keluar rumah, khawatir akan kembali terjadi tsunami seperti pada akhir bulan Desember 2018 lalu.
Banyak warga pesisir yang masih trauma memilih mengungsi ke darat. Getaran gempa turut dirasakan warga di wilayah Bakauheni.
Seperti halnya warga di pesisir Rajabasa, warga Bakauheni pun banyak yang di luar rumah.(tribunlampung/dedi sutomo)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Warga Pulau Sebesi Mengungsi ke Tempat Tinggi Setelah Rasakan Getaran Gempa Banten, https://lampung.tribunnews.com/2019/08/02/warga-pulau-sebesi-mengungsi-ke-tempat-tinggi-setelah-rasakan-getaran-gempa-banten.