TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Misteri kematian gadis lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama Amelia Ulfa Supandi (22) mulai tersingkap.
Amelia Ulfa diduga sebagai korban pembunuhan.
Kapolresta Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan kronologis lengkap pembunuhan tersebut.
Kapolres menggelar keterangan di Sukabumi, Senin (5/8/2019).
Ia mengatakan, terkait dengan perkara penemuan mayat seorang wanita atas nama Amelia Ulfa Supandi berdasarkan hasil penyelidikan dan pengumpulan alat bukti telah terungkap selama10 hari.
• Terduga Pembunuh Amelia, Alumni IPB, Ternyata Sopir Angkot, Ditembak Kakinya karena Berusaha Melawan
• UPDATE Polisi Tangkap Satu Terduga Pembunuh Alumnus IPB Amelia
• Unggahan Terakhir Amelia, Lulusan IPB yang Tewas di Pinggir Sawah: Ditemukan 3 Anak Hilang di KRL
"Berdasar keterangan tersangka diketahui korban dan tersangka tak saling kenal.
Korban (Amelia) adalah penumpang angkutan yang dikemudikan tersangka dari Ciawi, lalu Cimaras ada penumpang naik turun, sampai Cianjur korban sendirian," ujar AKBP Susatyo Purnomo Condro.
Tiba di Cianjur dan melihat korban sendirian, timbul niat dari tersangka untuk mengambil handphone korban.
• Siapkan Genset, Pelayanan SIM Kepada Masyarakat di Tigaraksa Tetap Berjalan Normal
Maka tersangka berusaha melumpuhkan dengan cara membekap saluran pernapasan sampai korban pingsan.
"Barang tersangka diambil, tas dibuang di daerah Gekbrong, sampai Sukabumi tepatnya di Sukaraja korban mulai bergerak sadar," katanya.
Melihat korban mulai bergerak timbul niat tersangka untuk berbuat asusila, karena melawan akhirnya korban dicekik hingga tewas.
• Selain Film Bumi Manusia dan Perburuan, Pameran Jejak Langkah Pram Melengkapi Bulan Pramoedya
"Dari Sukaraja tersangka mencari tempat untuk menghilangkan barang bukti, lalu barang bukti dibuang di area Cibeureum sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.
Pagi harinya korban ditemukan oleh warga, atas pengungkapan tersebut pihak kepolisian menjerat pasal berlapis pencurian, pembunuhan, perkosaan, dan penganiayaan.
"Kami masih melakukan pemeriksaan saksi 15 orang untuk menyesuaikan dan melihat alur perjalanan," ujarnya.