BMKG mencatat gempa berkekuatan M 4,3 mengguncang wilayah Labuha, Maluku Utara, malam ini, Selasa (6/8//2019) pukul 19:06:25 WIB.
TRIBUNNEWS.COM - BMKG mencatat gempa mengguncang wilayah Labuha, Maluku Utara, malam ini, Selasa (6/8//2019).
Gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 4,3.
Guncangan terjadi pukul 19:06:25 WIB.
Gempa diketahui memiliki kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi.
Baca: Peringatan Dini BMKG Besok Rabu 7 Agustus 2019: Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Baca: 2 Gempa Guncang 2 Wilayah di Maluku, Dirasakan Skala III MMI
Baca: Gempa M 5,3 Guncang Ondong Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara, Tidak Berpotensi Tsunami
Pusat gempa berlokasi di darat 13 km Timur Labuha.
Gempa tersebut berlokasi di 0.66 Lintang Selatan (LS) dan 127.62 Bujur Timur (BT).
Gempa terasa di Gane Barat Utara pada skala MMI III.
Sementara itu, di Labuha, gempa juga dirasakan pada skala MMI III.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Siaran gempa ini dipublikasikan melalui situs resmi BMKG, bmkg.go.id.
Sementara itu, pada pagi hari tadi, gempa terjadi di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Gempa berkekuatan 5,3 SR tersebut terjadi pukul 10:51:16 WIB.
Guncangan tersebut memiliki kedalaman 10 km.
Pusat gempa berada di laut 137 km Tenggara Ondong-Kepulauan Sitaro.
Gempa ini terasa di beberapa wilayah.
Di Bitung, guncangan terasa pada skala MMI II-III.
Sementara itu, Manado merasakan gempa pada skala MMI II.
Di Siau, guncangan dirasakan pada skala MMI II-III.
Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami.
BMKG turut menyiarkannya pada bmkg.go.id maupun Twitter @infoBMKG.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari bmkg.go.id :
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)