TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Imam, seorang saksi terkait kasus pembunuhan serta mutilasi dengan terdakwa Prada DP tak dihadirkan dalam persidangan.
Kepala Oditur 1-05 Palembang Kolonel Mukholid mengatakan, Imam tewas sekitar dua bulan lalu, sebelum penyelidikan dimulai.
Baca: UPDATE Kesaksian Imelda: Korban Vera Sering Dibekap Prada DP Saat Masih Pacaran
Diketahui Imam diduga telah mengajarkan terdakwa membakar jenazah kekasihnya, Fera Oktaria dengan menggunakan obat nyamuk bakar serta pertalite.
Keterangan meninggalnya Imam didapatkan penyidik saat hendak memanggilnya sebagai saksi.
"Ada surat dari keterangan desa setempat di Sungai Lilin yang menyatakan sudah meninggal. Sehingga saksi tidak bisa dihadirkan,"kata Mukholid usai sidang, Selasa (6/8/2018).
Mukholid menjelaskan, sebanyak 16 orang saksi dihadirkan dalam persidangan itu.
Dari 16 saksi tersebut, dua diantaranya adalah dokter forensik dan ahli kejiwaan.
Ahli kejiwaan dihadirkan di dalam sidang, menurut Mukholid, untuk memastikan kondisi Prada DP.
Dari hasil keterangan ahli kejiwaan, tentu akan menjadi rujukan oleh hakim ketua untuk memutuskan hukuman yang dijatuhkan kepada Prada DP.
"Kami ingin membuktikan terdakwa sakit jiwa atau tidak. Hanya dipastikan saja, kalau dia sakit jiwa tentu tidak bisa dihukum," ungkapnya.
Saat ini, sudah sembilan orang dihadirkan dalam sidang. Sisanya, pihak oditur akan menjadwalkan ulang pemeriksaan para saksi lanjutan karena banyak berhalangan hadir.
"Hampir semuanya berhalangan hadir karena masalah pekerjaan, semuanya akan dihadirkan, sekarang kami jadwalkan ulang," jelasnya.
Baca: Pengakuan Serli Pacar Lain Prada DP: Dikunci Saat Menginap di Kamar Kos, HP Juga Dibawa Kabur
Pada persidangan sebelumnya terungkap, modus pembakaran jenazah Fera Oktaria untuk menghilangkan jejak pembunuhan dipelajari Prada DP dari Imam.
Saat itu, Prada DP kebingungan untuk menghilangkan mayat Fera lantaran mutilasi yang dilakukannya gagal akibat gergaji yang digunakannya patah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Saksi yang Ajarkan Prada DP untuk Bakar Jenazah Kekasihnya Meninggal
Sosok Serli
Akhirnya Serli Marlita perempuan yang menjadi bahan pembicaraan pada saat sidang pertama masuk dalam persidangan untuk memberikan kesaksian ke-8 pada sidang terdakwa Prada DP di Peradilan Militer I-04.
Pantauan Sripoku.com, Selasa (6/8/2019) dengan memakai baju lengkap berwarna biru dan bertutupan cadar di wajahnya.
Dengan memasuki ruangan Serli duduk di depan hadapan hakim.
Lalu dirinya dimintai keterangan oleh Oditur.
Baca: Yuk, Ikut Kompetisi Digital Desain AMMDes
Baca: 14 Hari Galih Ginanjar - Pablo Benua Mendekam di Sel Tikus: Ulah Farhat Abbas, Tahanan Kena Sanksi
Baca: Cerita Pengungsi Palu, Kembali Bangkit Setelah Temukan Peralatan Usahanya yang Tertimbun Tanah
Baca: Jual Kendaraan Berbahan Bakar B30, KTB Tunggu Rencana Spesifik dari Pemerintah
"Saya sudah berpacaran dengan Deri (Prada DP) sejak SMA kelas 1 tapi hilang begitu saja tanpa ada kata putus.
Lalu Deri DM lewat instagram minta no HP dan video call. Terus jemput ngajak ke kosannya," ujar Serli saat memberikan keterangan.
Serli mengatakan bahwa niat Deri menjemputnya karena Prada DP ingin curhat dengan dirinya.
Dengan ekpresi gelisah Serli menceritakan bahwa dirinya bermasalah di pusat pendidikan Baturaja.
Dengan mata yang berkaca-kaca Serli mengatakan pernah menginap di kosan terdakwa.
"Yang saya tahu Deri (Prada DP) kost di sana selama 4 hari dan pernah menginap tapi saat itu dalam kondisi tidak sadar tiba-tiba terbangun jam 3 sendirian di kosan Deri tanpa ada Deri.
Saya dikunci dari luar tak bisa keluar sampai-sampai saya teriak minta dengan kosan tetangga," katanya
Kemudian ada tetangga yang menolong.
Dirinya tak tau dimana keberadaan dan HP miliknya dibawa lari.
Selanjutnya Imelda saksi ke-7 yang hadir di Persidangan Militer I-04 memberikan kesaksian dalam persidangan.
Ternyata meninggalnya Vera Oktaria dengan cara dibekap bukanlah hal yang pertama, bahkan pada saat masih berhubungan terdakwa Prada DP masih melakukannya.
Pantauan Sripoku.com, Selasa (6/8/2019) hadir dengan menggunakan pakaian putih bercorak hitam dan celana hitam Imelda memberikan keterangan kepada Oditur.
Imelda mengaku mengenal keduanya karena rumahnya dekat dengan korban Vera Oktaria.
"Saya tau mereka berdua pacaran karena Vera dekat dengan saya. Waktu itu hubungan mereka putus nyambung.
Bahkan waktu itu mereka sempat bertengkar di rumah Vera. Dan ada teriakan minta tolong," ujar Imelda saat memberikan kesaksian.
Mendengar suara tersebut sontak dirinya langsung ke sumber suara dan melihat ternyata Prada DP membekap Vera dengan posisi Deri di atas tubuh almarhumah Vera di atas kasur tepatnya di ruangan tengah rumah Alm Vera Oktaria.
Melihat ada yang datang Deri pun melepasan bekapan lalu terdakwa pergi dari rumah Vera. Sementara itu, Terdakwa Prada DP bertanya kepada saksi atas hal itu
"Darimana mana kamu hal itu terjadi. Setahu saya pada saat itu kamu baru datang dengan ibu korban,"kata Deri
Lalu Imelda menjawab 'Memang bener seperti itu,"jawabnya.