"Saya tidak mau bicara," kata dia.
Meski begitu, Dorfin Felix menegaskan sama sekali tidak dibantu Kompol Tuti dan tidak menerima telepon dari Tuti karena dia merusak ponselnya agar bebas lari dan meninggalkan Lombok.
Hakim terus memburu siapa yang melarangnya mengatakan sesuatu dalam persidangan.
"Saya sendiri yang tidak ingin mengatakan atau bicara, tidak ada yang menyuruh saya," kata Dorfin.
Hakim Fathur Rauzi mengingatkan Dorfin Felix agar jujur dipersidangan, tidak perlu menutup-nutupi apapun yang diketahuinya.
Baca: Alasan Artis Rio Reifan Kembali Gunakan Narkoba Terungkap, Ini Pengakuannya
Rauzi bertanya apa saja permintaan Tuti pada Dorfin Felix.
Dorfin Felix mengatakan, Tuti tidak pandai berbahasa Inggris, sehingga selalu meminta bantuan tahanan lain, seorang perempuan.
Di tahanan dikunjungi ibu
Dalam persidangan, Dorfin felix mengaku hanya dikunjungi ibunya ke sel tahanan Polda NTB, dan menyampikan nomor rekening Tuti pada pada ibunya.
"Saya hanya dikunjungi mama saya," kata Dorfin Felix.
Baca: Janda 7 Anak Jadi Pengedar Narkoba, Amankan 2 Gram Sabu
Rauzi lebih detail bertanya dan meminta Dorfin Felix untuk jujur, terkait hubungan dan pembicaraan serta kesepakatan apa saja yang mereka jalani selama di tahanan hingga dirinya kabur.
Termasuk keistimewaan yang diberikan padanya dalam sel, misalnya selimut, ada kasur danĀ televisi.
"Saya tidak mau mengatakan soal itu," jawab Dorfin Felix.
Baca: Hindari Kejaran Polisi, Bandar Narkoba Tewas Terjatuh dari Lantai 10 Apartemen
Ditanya berapa uang yang telah ditransfernya pada Tuti, Dorfin Felix membeberkannya dengan rinci.