Gempa hari ini : BMKG mencatat gempa berkekuatan magnitudo 3,2 mengguncang Pesawaran, Lampung, Kamis (15/8/2019) pagi. Gempa tidak berpotensi tsunami.
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa mengguncang Pesawaran, Lampung, hari ini, Kamis (15/8//2019).
Gempa tersebut berkekuatan magnitudo 3,2.
Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Guncangan terjadi pagi tadi, pukul 05:53:02 WIB.
Gempa memiliki kedalaman 10 km di bawah permukaan bumi.
Baca: Aktifitas Gunung Slamet Meningkat, Gempa Tremor Terus Terjadi dari Pagi
Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 3 Gempa Guncang Wilayah Maluku Sejak Rabu Dini Hari
Baca: Peringatan Dini BMKG Kamis 15 Agustus 2019: Waspada Wilayah Gelombang Tinggi dan Angin Kencang
Pusat gempa berada di darat 37 km Tenggara Pesawaran.
Gempa dirasakan di Kiluan pada skala MMI II.
Lokasi gempa berada di 5.71 Lintang Selatan (LS)-105.2 Bujur Timur (BT).
Kemarin, gempa mengguncang wilayah Mukomuko, Bengkulu, Rabu (14/8/2019).
Gempa berkekuatan M 5,0 tersebut terjadi dini hari pukul 01:38:37 WIB.
Pusat gempa berada di laut 59 km Tenggara Mukomuko-Bengkulu.
Gempa berkedalaman 17 km terasa di berbagai wilayah.
Pada Kota Bengkulu, gempa dirasakan pada skala II.
Sementara itu, Lebong merasakan guncangan pada skala II-III.
Pada Mukomuko, gempa terasa pada skala III.
Lokasi guncangan berada di 3.1 LS-101.24 BT.
Gempa ini juga tidak berpotensi tsunami.
Kabar gempa disiarkan oleh BMKG melalui situs resmi BMKG, bmkg.go.id.
BMKG juga menyiarkannya melalui cuitan Twitter @infoBMKG.
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari bmkg.go.id :
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)