"Saya kan posisinya, kemarin apalagi kemarin anak saya kan baru lahir. Lah malamnya dikabari (insiden KMP Santika Nusantara terbakar)," ujar dia.
Baca: Cut Meyriska Pamer Foto Jelang Resepsi Pernikahan, Roger Danuarta Terlihat Pegangi Perut sang Istri
Sesekai Aris membuang muka dari TribunJatim.com, tampak sekelebatan tatapan pupil matanya yang memerah itu kosong, saat bercerita tentang kelahiran anaknya.
Aris menganggap, seharusnya kelahiran anak pertamanya Kamis (22/8/2019) itu diketahui Wiji sebagai kakeknya.
Pasalnya beberapa jam sebelum wiji diketahui berangkat menuju ke Kalimantan menumpang KM Santika Nusantara, sudah tak terhitung lagi berapa kali bapaknya itu menelepon memastikan kelahiran cucu pertamannya di Blora.
"Siangnya itu sering telpon tanya, ‘sudah lahir belum’. Lah yang terakhir, saya bilang ini sudah lahir, lah waktu itu terputus karena mungkin sinyal sudah mulai angel (susah)," katanya.
Baca: Roy Suryo: Menteri-menteri Jokowi Nggak Usah Dibelikan Mobil Baru, Rental Saja
Aris mengatakan komunikasi antara Wiji dan keluaganya di Blora terakhir terputus sekitar pukul 13.00 WIB, Kamis (22/8/2019) kemarin.
"Jam 1 siang itu sudah gak ada kabar," jelasnya.
Itulah terkahir kali ia mengetahui kabar bapaknya Wiji yang kini sudah menjadi seorang kakek.
Aris menuturkan, dirinya masih belum bisa memastikan langsung apakah benar sesosok jenazah berjenis kelamin laki-laki korban kapal terbakar itu adalah ayahnya.
Ia mengaku masih menunggu proses pembersihan tubuh jenazah dan pencocokan DNA yang dilakukan tim dokter.
"Belum ini masih dibersihkan dulu. Belum dikenali, nanti kan baru dimintai keterangan, lah nanti dicocoki dulu. Kami masih belum tahu," ungkapnya.
Baca: Anjuran Puasa Tasua & Puasa Asyura di Bulan Muharram 1441 H, Lengkap dengan Niat & Tata Caranya
Sekitar empat menit lamanya TribunJatim.com menyita waktu Aris dengan cara berdiri di depan pintu utama kamar jenazah.
Setelah mengakhiri percakapan diantara kami dengan uluk salam yang salim terjawabkan, ia bergegas kembali masuk ke dalam ruang administrasi kamar jenazah yang berpintu kaca di belakang kami.
Cukup lama Aris berada di dalam ruangannya tersebut.