News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Papua

Jumlah Korban Kontak Senjata di Papua dari Massa dan Aparat Keamanan Versi Polisi

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jumlah korban kontak senjata di Papua dari massa dan aparat keamanan versi polisi.

Jumlah korban kontak senjata di Papua dari massa dan aparat keamanan versi polisi.

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban kontak senjata di Kabupaten Deiyai, Papua yang terjadi pada Rabu (28/8/2019), dari massa dan aparat keamanan versi polisi.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengatakan jumlah korban kontak senjata di Deiyai, Papua dari pihak massa berjumlah dua orang.

Sementara dari aparat keamanan berjumlah empat orang.

Rodja mengungkapkan korban kontak senjata sudah dievakuasi ke RS Paniai di Enarotali, Papua.

Baca: Identitas Korban Kontak Senjata di Deiyai Papua, Satu Anggota TNI Tewas, 3 Anggota Polri Luka-luka

Baca: UPDATE Baku Tembak di Deiyai, Papua, Kondisi Terkini hingga Seorang Anggota TNI AD Tewas

"Sudah di evakuasi ke RS Paniai di Enarotali. Korban dari pihak massa 2 orang bukan 6 orang," ungkap Rodja pada Tribunnews, Rabu.

Sedangkan dari aparat keamanan, Rodja mengatakan tiga anggota Polri dan satu anggota TNI mengalami luka-luka akibat terkena panah.

"3 anggota kami luka-luka kena panah dan 1 anggota TNI juga luka kena panah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rodja menyebutkan situasi malam ini sudah aman.

Sebelumnya, satu anggota TNI AD bernama Serda Rikson dari Kodam II Sriwijaya diberitakan gugur dalam kontak senjata di Deiyai karena terkena panah.

Gugurnya Serda Rikson tersebut dibenarkan Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto.

“Nama anggota yang gugur Serda Rikson satuan dari Kodam II Sriwijaya,” ujar Eko, seperti dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu.

Saat ini, jenazah Serda Rikson tengah diupayakan segera dievakuasi menuju Nabire melalui perjalanan darat untuk diterbangkan menuju Jakarta.

"Saat ini jenazah sedang dievakuasi ke Nabire untuk dibawa ke Jakarta besok, Kamis (29/8/2019)," kata Eko.

Baca: Kontak Senjata di Papua - Identitas Korban dari TNI dan Polri hingga Kondisi Terkini

Baca: Massa di Deiyai Papua Gunakan Senjata Rampasan untuk Serang Aparat, Korban akan Dievakuasi ke Paniai

Kronologi

Terjadinya kontak senjata di Kabupaten Deiyai, Papua berawal dari aksi unjuk rasa yang diikuti 500 massa di Kantor Bupati Deiyai pada Rabu pagi pukul 09.00 WIT.

Unjuk rasa tersebut merupakan lanjutan aksi protes terhadap tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Mengutip Kompas.com, koordinator aksi, Yul Toa Motte mengatakan kerusuhan terjadi saat aparat menembakkan gas air mata hingga terjadi kontak senjata.

”Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru. Saya lihat sendiri dengan mata sendiri,” kata Yul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Sementara itu Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Letkol Eko Daryanto, menjelaskan sebanyak 10 pucuk senjata api milik TNI hilang di lapangan.

“Ada yang rampas senjata api milik anggota di lapangan, 10 pucuk hilang," jelas Eko pada Tribunnews.

Perampasan tersebut terjadi di saat aparat terdesak ketika massa menyerang.

Seorang massa yang menjadi korban hingga mengalami luka diketahui telah tiba di RSUD Paniai.

“Telah tiba di RSUD Paniai, korban dari demonstrasi bertema rasisme di wilayah Distrik Waghete Kab. Deiyai," ungkap Eko.

Baca: Kominfo Klaim Ada 270.000 Kanal Hoax Bertebaran di Medsos Terkait Rusuh Papua

Baca: Fakta dan Kronologi Kontak Senjata di Deiyai Papua, Massa Tuntut Referendum, Hingga Korban dari TNI

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini