News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TERKINI Pembunuhan di Banyumas: Misem Tahu Anak Cucunya Dibunuh, tetapi Dibekap & Diancam Pelaku

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut kabar terkini pembunuhan di Banyumas : Misem ternyata tahu saat anak cucunya dibunuh, tetapi dia dibekap dan diancam oleh para pelaku.

Berikut kabar terkini pembunuhan di Banyumas : Misem ternyata tahu saat anak cucunya dibunuh, tetapi dia dibekap dan diancam oleh para pelaku.

TRIBUNNEWS.COM - Pembunuhan empat anggota keluarga di Banyumas yang ditemukan tinggal kerangka menuai fakta baru.

Ternyata, Misem mengetahui bahwa anak cucunya dibunuh saat hari kejadian.

Namun, Misem dibekap dan diancam oleh para pelaku pembunuhan.

Fakta tersebut diungkapkan oleh para tersangka saat prarekonstruksi, Rabu (28/8/2019).

Baca: Para Tersangka Pembunuhan Sekeluarga di Banyumas Sempat Berdebat soal Rencana Habisi Nyawa Misem

Baca: 4 Kerangka Manusia Korban Pembunuhan di Banyumas: Misem Tak Dibunuh Pelaku Karena Ada Perdebatan

Baca: Pembantaian di Banyumas: Hidup Sendirian Tak Tahu Anaknya Dibunuh Sejak 2014, Begini Nasib Misem

Dilansir Tribun Jateng, para tersangka mengatakan, Misem sempat mengetahui perbuatan mereka saat pembunuhan terjadi.

Pembunuhan terjadi pada pukul 14.00 hingga menjelang Magrib, 9 Oktober 2014 silam.

Bahkan, saat itu Misem sudah dibekap oleh kedua tersangka yakni Irvan dan Putra.

"Penyelidikan terbaru bahwa sebenarnya Misem sempat dibekap Irvan dan Putra,” kata Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizki Adhiansyah Wicaksono, Kamis (29/08/2019), diktuip Tribunnews dari Tribun Jateng.

Rizki mengatakan, Misem yang kala itu sudah dipindahkan ke rumah Minah sempat mendengar tangisan dan teriakan para korban.

Karena penasaran adanya tangisan dan teriakan, Misem menjadi curiga dan akhirnya masuk melalui pintu samping untuk melihat apa yang sedang terjadi.

Namun, ketika masuk melalui pintu samping, diketahui oleh tersangka Irvan.

"Pada saat ketahuan itulah Misem dibekap hingga membuat gigi dari Misem copot satu," ujar Rizki.

Karena syok dan dibekap oleh Irvan, Misem akhirnya pingsan dan kemudian dibawa oleh Irvan dan Putra.

"Pada saat itu sempat terjadi debat antara Irvan dan Putra yang mana Irvan menginginkan agar Misem juga ikut dibunuh. Namun tersangka Saminah menolak, sebab dia merasa, Misem adalah ibunya," kata Rizki.

Setelah pra-rekonstruksi itulah fakta baru terungkap jika sebenarnya Misem tahu ada pembunuhan.

Kerangka korban pembunuhan satu keluarga di Banyumas saat akan dimasukkan ke dalam mobil Ambulans, Kamis (29/8/2019). (Tribun Jateng/Permata Putra Sejati)

Misem yang kala itu tidak menyaksikan pembunuhan tersebut, tetapi karena pernah disekap dan diancam Misem tidak mau menyampaikan hal tersebut kepada keluarganya sendiri, yaitu Edi.

"Ancamannya kala itu, Misem akan dibunuh juga oleh Irvan dan Putra. Namun Putra juga menolak karena berpikiran apabila semua keluarga itu hilang akan menimbulkan kecurigaan semua orang," ujar Rizki.

Menurut keterangan tersangka, ruang tengah kala itu sudah banyak darah selepas membunuh Sugiyono dan Supratno.

Misem akan masuk melalui pintu samping, lalu ketahuan oleh Irvan dan Putra hingga akhirnya dibekap dan ditutup matanya lalu dimasukkan dalam kamar.

Ketika Misem sudah sadar dari pingsan, ketiga tersangka, yaitu Saminah, Irvan, dan Putra mengancam kepada Misem agar tidak bercerita kepada siapapun termasuk anaknya Edi.

Selama lima tahun itu, Misem hidup dalam ancaman akan dibunuh.

Para tersangka mengatakan, kalau sampai menyampaikan kejadian tersebut, maka Misem ikut dihabisi.

Misem selama ini tahu ada pembunuhan di dalam rumahnya.

Namun, dirinya tidak tahu jika keempat korban pembunuhan tersebut dikubur di belakang rumahnya sendiri.

"Misem tahunya mayat-mayat itu sudah dibuang, sehingga waktu menyuruh orang membersihkan kebun belakang yang terdapat kerangka-kerangka tersebut, Misem benar-benar tidak tahu," pungkas Rizki.

Kisah Sedih Misem

Di balik pembunuhan Saminah dan anak-anaknya itu, terdapat kisah sedih Misem tiap tahunnya, yang diceritakan oleh mantan Ketua RT 07 RW 03 tempat Misem tinggal, Sihad.

Menurut Sihad, Misem selalu memasak dan membersihkan kamar-kamar kosong di rumahnya setiap Lebaran.

Dilansir Tribun Jateng, Sihad menerangkan, ia terkadang melihat Misem memasak dalam jumlah banyak setiap Lebaran.

"Mbah Misem itu selalu masak cukup banyak ketika Lebaran."

"Dia memasak ketupat dan hidangan lain. Berharap anak-anaknya itu pulang merantau," ujar Sihad kepada Tribunjateng.com, Rabu (28/8/2019).

Sihad juga sempat menceritakan jika Misem selalu membersihkan kamar-kamar kosong yang ada di rumahnya.

Karena dia masih berharap anak-anaknya kembali dan berkumpul kembali.

Semenjak 2014 hingga sekarang, Misem hanya tinggal sendiri di rumahnya.

Sebelum kejadian pembunuhan sadis tersebut, Misem masih berkumpul dalam satu rumah bersama Supratno (anak pertama), Sugiyono (anak ketiga), Heri (anak kelima), dan Pipin (cucu perempuan).

Sehingga, situasi rumah kala itu masih ramai.

Namun, penantian dan harapan itu hanyalah sia-sia.

Sebab, ketiga anak dan satu cucu yang dia anggap selama ini pergi merantau, ternyata telah terkubur di belakang rumahnya sendiri.

Selama hampir 5 tahun tersebut Misem sama sekali tidak menduga jika Supratno, Sugiyono, Heri, dan Pipin telah meninggal di tangan Saminah dan ketiga anaknya.

Namun demikian, Sujoko, selaku Kadus 2 Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas mengungkapkan, jika Misem masih memiliki satu anak bernama Edi Pranoto (53) yang merupakan anak keempat dari Misem.

Edi Pranoto (49), saudara tersangka sekaligus korban pembunuhan yang kerangkanya ditemukan di kebun Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Edi memang tidak tinggal bersama Misem.

Diketahui, Edi tinggal di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas.

"Mbah Misem itu masih punya anak satu lagi, tetapi dia memang sudah tidak tinggal bersama Misem," ujar Sujoko.

Pada saat pra-rekonstruksi, Edi Pranoto datang dan menemani Misem.

Akan tetapi, mereka berdua tidak menyaksikan proses tersebut.

Pada saat pra-rekonstruksi Misem sengaja diungsikan di rumah tetangganya.

Hal ini mengingat kondisi Misem yang sudah tua.

Jika Misem tahu, dikhawatirkan akan membuatnya semakin sedih.

"Saya sedih banget dan tidak menyangka tersangka pembunuhan adalah keponakan sendiri," ujar Edi Pranoto.

Meskipun tinggal terpisah, Edi masih sering mengunjungi Misem setiap Sabtu dan Minggu untuk mengantar makanan.

Setelah kejadian hilangnya keempat keluarga yang lain itu, Edi mengatakan sempat mencari keberadaan mereka.

"Selepas hilang seminggu itu saya sempat melaporkannya kepada polisi. Saya mencari Pipin dan Supratno hingga ke Purwokerto," katanya.

Edi mengatakan, dia juga pernah menanyakan kepada Minah ke mana para korban itu pergi.

Namun, Minah selalu menjawab tidak tahu.

Selama Lebaran, dia juga selalu mengirim makanan ke rumah Misem.

"Saat Lebaran, Misem selalu menanyakan ke mana Supratno, Yono, Heri, dan Pipin. Mengapa tidak pulang-pulang," kata Edi.

"Tetapi saya selalu menguatkan ibu dan mengatakan jika masih berjodoh pasti mereka akan kembali," imbuhnya.

Pasca kejadian tersebut, Edi rencananya akan membawa Misem ke rumahnya yang ada di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor.

Edi juga mengatakan, dirinya berharap agar kakak dan ketiga keponakannya dihukum seumur hidup.

"Saya pasrahkan kepada yang Maha Kuasa. Hukuman kejahatan (seperti itu) seumur hidup, kalau tidak seumur hidup bisa membahayakan yang lain, ibu saya atau saya, (jadi) seumur hidup lah," kata Edi seusai pra rekonstruksi di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Warga Soraki 4 Pelaku Saat Prarekonstruksi

Warga memadati lokasi penemuan kerangka manusia di kebun belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

Polisi menggelar prarekonstruksi di tempat kejadian perkara, Rabu (28/82019).

Dilansir Kompas.com, prarekonstruksi menghadirkan empat tersangka, yaitu Saminah, Sania, Irvan, dan Putra.

Kegiatan prarekonstruksi tersebut pun menyita perhatian warga yang memadati sekitar lokasi kejadian.

Saat keempat tersangka turun dari mobil dan berjalan menuju rumah Misem yang dijadikan lokasi pembunuhan, warga meneriaki dan menyoraki mereka.

Kanit III Satuan Reserse Kriminal Polres Banyumas Ipda Rizky Adhiansyah mengatakan, dalam prarekonstruksi ini dilakukan 18 adegan yang diperagakan oleh para tersangka.

"Secara garis besar ada 18 adegan, yaitu kronologi pembuatan lubang kubur, proses penguburan, dan lain-lain," kata Rizky sebelum prarekonstruksi.

Rizky mengatakan, prarekonstruksi diperlukan untuk memberi gambaran proses pembunuhan tersebut.

Prarekonstruksi sekaligus untuk melihat peran masing-masing tersangka.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Tribun Jateng/Permata Putra Sejati/Kompas.com/Fadlan Mutkhtar Zain)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini