News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Bunuh Ayah Pakai Linggis, Pelaku Diduga Stres karena Usahanya Bangkrut

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan.

TRIBUNNEWS.COM - Anak bunuh ayah terjadi di Bekasi. Pelakunya diketahui Suherman (35). Ia membunuh ayahnya menggunakan linggis. Sebab, ia kesal karena ayahnya tidur mendengkur atau ngorok. 

Polisi melihat dugaan lain. Kasus pembunuhan dilakukan Suherman karena stres yang disebabkan usahanya bangkrut.

Suherman (35) warga Kampung Kobak Sumur 01/04, Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis.

Baca: Ifan Seventeen Ungkap Hal Mistis Saat Manggung, Ria Ricis: Masa Setan Nonton Konser, Itu Setan Apa?

Baca: Pemeran Video Panas Banjarmasin Viral Mengaku Nama Baiknya Dicemarkan, Sebut untuk Koleksi Pribadi

Korban bernama Juminta (65) tewas di tempat usai mendapatkan luka pada bagian wajah dan kepala.

Suherman (35) tega membunuh ayah kandungnya sendiri menggunakan linggis. Bukan Cuma Suara Dengkuran, Usaha Milik Pembunuh Ayah Kandung di Bekasi Bangkrut
"Dugaan sementara karena depresi usahnya bangkrut. Tim medis bersama kepolisian juga tengah memastikan kondisi kejiwaan pelaku," ujar Kapolres Sukatani, AKP Taifur, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (1/9/2019).

Baca: Pria Tua Dihajar Pakai Linggis Hingga Tewas, Pelaku Anaknya Sendiri yang Kesal karena Ayahnya Ngorok

Baca: Bocah Perempuan Jadi Korban Pencabulan Orang yang Pura-pura Tanya Alamat, Faktanya Mengejutkan

Baca: Tebing Pura Uluwati Alami Keretakan, Perbaikannya Terkendala Biaya

Kesal

Taifur menuturkan kemungkinan besar pelaku mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, ketika proses pemeriksaan dan interograsi jawaban pelaku tidak nyambung.

"Saat diperiksa dan diinterograsi pelaku lebih sering diam dan jawabannya juga engga nyambung. Tapi kita belum bisa menetukan karena itu ranah medis," jelas dia.

Suherman merupakan anak ketiga, dahulu ia memiliki usaha lapak rongsokan dan terbilang sukses.

Akan tetapi lima tahun lalu, usahanya bangkrut ditambah dengan kondisi rumah tangganya yang mengalami masalah.

"Usaha bangkrut, terus ada masalah keluarganya. Pelaku jadi banyak pikiran sehingga alami depresi," ucap Taifur.

Baca: Mengenal Sosok McDanny, Komika Beken yang Diciduk Polisi karena Narkoba

Kemudian, lanjut Taifur, berdasarkan keterangan pihak Pusekesmas pelaku pernah dilakukan pengobatan.

Akan tetapi kondisinya tak kunjung sehat sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

"Kondisinya itu suka ngamuk baik dengan keluarga atau lingkungannya. Tapi kalau lagi sadar ya normal kaya orang biasa aja," imbuhnya.

"Terus kalau diajak oleh Puskesmas ke RSJ keluarga selalu engga mau selalu menutupi, mungkin karena aib kali ya, jadi mungkin malu atau gimana," kata Taifur.

Puncaknya saat terjadi peristiwa pembunuhan itu, pelaku beralasan kesal karena ayah kandungnyaa kerap mendengkur saat tidur.

Saat kejadian, pelaku dengan korban masih mengobrol dan menonton televisi sampai pukul 12.00 dini hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini