TRIBUNNEWS.COM - Kondisi di Papua dan Papua Barat kini sudah kondusif.
Untuk itu, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto memberikan peluang untuk membuka kembali akses internet yang sudah diblokir di daerah tersebut beberapa hari.
“Hari ini kita sangat bersyukur, kita mendengar saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat sana sudah damai, sudah tenang, kehidupan mulai berjalan lagi, toko-toko sudah mulai buka,” kata Wiranto di car free day di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Menko Polhukam mengaku bersyukur dengan perkembangan tersebut, dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga di Papua dan Papua Barat yang memilih tidak perlu berkelahi, tidak perlu anarki, bakar-bakaran.
Berikut foto-foto terbaru situasi di kota Jayapura, Papua, Senin (2/9/2019).
Panglima dan Kapolri berkantor di Papua
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan berkantor di Papua selama sepekan.
Terkait hal itu, Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO) HM Darmizal MS, menilai langkah tersebut baik adanya dan sangat tepat.
Masyarakat di Papua dan Papua Barat, kata dia, perlu diberikan rasa aman pasca aksi unjuk rasa berujung kerusuhan.
"Bahwa kehadiran Panglima TNI dan Kapolri tinggal bersama dapat memberikan rasa aman dan menjauhkan dari trauma terulang kembali demontrasi anarkis yang meresahkan," ujar Darmizal, ketika dikonfirmasi, Senin (2/9/2019).
Ia mengatakan, pendekatan mensejahterakan 'prosperity approach' yang dilakukan pemerintah, merupakan langkah terbaik bagi saudara-saudara kita di Papua dan Papua Barat.
Pembangunan dengan komitmen 'Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia' yang dilakukan sejak hari pertama pemerintahan Jokowi-JK dilantik pada Oktober 2014, terutama di Papua dan Papua Barat yang dipercepat lebih gencar dan lebih massif sudah dirasakan secara luas oleh masyarakat.
"Bahwa masih ada yang belum bisa dipuaskan karena pembangunan tersebut secara merata dan menyeluruh, merupakan hal yang lumrah dan manusiawi. Memang sulit semua dipuaskan pada waktu bersamaan," ucapnya.
Oleh karenanya, pada Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Jokowi-Amin lebih mengutamakan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) secara total.
"Saya yakin, pada Kabinet Kerja jilid II ini, saudara kita di Papua dan Papua Barat akan dapat merasakan pertumbuhan yang semakin membaik kedepannya," ungkapnya.
Pendiri Partai Demokrat itu pun berharap masyarakat Papua dan Papua Barat dapat menahan diri agar tidak lagi melakukan aksi demonstrasi.
Alumni UGM ini juga menyampaikan apresiasi, penghargaan dan rasa terimakasih kepada Kapolri dan Panglima TNI atas kebijakan dan langkah persuasif yang dilakukan.
"Kiranya saudara kita di Papua dan Papua Barat dapat menahan diri. Karena, kita sesungguhnya adalah satu. Kita satu Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menunjukkan komitmennya untuk mengamankan situasi dan keamanan di Papua pasca unjuk rasa berujung kerusuhan di sejumlah wilayah tersebut.
Tito mengatakan akan menambah pasukan yang diterjunkan ke Papua apabila memang dirasa kurang atau diperlukan.
Untuk saat ini, sudah ada 6.000 personel gabungan TNI-Polri di Tanah Papua.
"Kalau kurang akan saya tambah lagi, saya dengan pak Panglima (Marsekal Hadi Tjahjanto) sudah komitmen. (Kalau) kurang, akan tambah lagi sampai situasi aman," ujar Tito, pasca HUT Polwan ke-71, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9/2019).
Selain itu, Tito juga menegaskan akan berangkat ke Papua langsung untuk memastikan keamanan di lokasi.
Tak sendiri, ia akan didampingi oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurut mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu, dirinya akan berada disana seminggu lamanya atau hingga situasi benar-benar aman.
"Kita akan berangkat ke sana untuk jaga keamanan. Saya akan paling tidak, mungkin 4 sampai 5 hari atau seminggu akan ada di situ (Papua) sampai situasi benar-benar aman," ucapnya.
Jenderal bintang empat itu pun kembali menegaskan jika situasi panas tak kunjung reda, pihaknya siap menambah pasukan untuk mengamankan dan melakukan penegakan hukum.
"Kalau tidak (aman) atau kurang, saya akan menambahkan pasukan dan kalau ada yang melakukan kerusuhan kita akan tegakkan hukum pada mereka," tandasnya.