Fakta Mahasiswa S2 ITB Gantung Diri di Kamar Kos, Dikenal Berprestasi hingga Sempat Mengeluh di Blog
TRIBUNNEWS.COM -Muhtar Amin (25), Mahasiswa S2 ITB ditemukan tewas gantung diri, Selasa (3/9/2019).
Muhtar Amin, Mahasiswa S2 ITB jurusan Mikro Elektronika ini ditemukan gantung diri di kamar kosnya.
Kapolsek Coblong AKP Auliya Djabar menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi di kamar indekos korban di Jalan Sadang Hegar, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019) sore sekitar pukul 17.15 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang diketahui bernama Muhtar Amin (25), ditemukan saksi yang curiga ketika melihat tali tambang berwarna biru terlilit di kusen pintu kamar korban.
Setelah dilakukan pengecekan, pintu tak bisa terbuka lantaran terganjal badan korban.
"Terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung membelakangi pintu," tuturnya.
Berikut fakta yang berhasil dirangkum Tribunnews.com mengenai Muhtar Amin, Mahasiswa S2 ITB yang ditemukan gantung diri.
Baca: Kasus Anjing Serang ART: Hidup Mati Sparta Ditentukan 14 Hari dan Pesan Khusus Bima Aryo
Baca: Bongkar Kejanggalan saat Invetigasi Lokasi Desa Penari, Vlogger Wahyu Purnomo: Kita Tak Pikir Mistis
1. Kronologi
Dikutip dari Tribun Jabar, Dadang Margana (47) ketua RT setempat mengaku tak menyangka saat mengetahui Muhtar Amin ditemukan tewas gantung diri.
Muhtar ditemukan tergantung di kamar indekosnya, Dadang sedang bekerja.
Ia sekitar pukul 16.25 WIB, sedang mengetik surat domisili di rumahnya.
Hingga akhirnya pukul 17.30 WIB, Dadang mendengar suara teriak dan menangis.
Sontak saja ia berlari ke luar rumah.
Ternyata, di depan sudah ramai orang.
Dadang melihat ada penghuni kontrakan yang menangis sehingga ia memutuskan bersama penghuni rumah kontrakan lainnya untuk masuk ke kamar Muhtar Amin.
Kemudian, mereka hendak membuka pintu, namun seperti tertahan sesuatu.
Dadang juga melihat tambang.
Mereka berinisiatif memotong tambang yang tergantung ke kusen tersebut lewat lubang di atas pintu.
Pintu pun akhirnya bisa didobrak.
"Setelah saya lihat, Muhtar Amien sudah terlentang di lantai. Seperti tidak percaya, saya spontan mengatakan "Kamu" sembari melihat Muhtar," kata Dadang.
Baca: Ruben Onsu Mengaku Teror Mistis Berkurang Sejak Betrand Peto Hadir di Rumahnya
Baca: Wiranto: Ada Pihak yang Ingin Papua Kacau Lagi
2. Rajin ke Masjid
Dadangpun menceritakan jika sebelumnya dia sempat bertemu dengan Muhtar Amin.
Meski irit bicara, mahasiswa jurusan micro electronic itu rajin ke masjid.
"Kalau di masjid, salatnya sering di belakang saya," ujar Dadang.
Muhtar tingal di sebuah rumah kontrakan.
Di rumah kontrakan itu, ada lima kamar yang dihuni mahasiswa.
Sementara, satu kamar lagi kerap jadi tempat istirahat pemiliknya yang datang dua kali dalam sepekan.
3. Punya prestasi yang baik
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB Miming Miharja mengaku kaget dan tidak menyangka jika korban bisa melakukan tindakan sejauh itu.
Padahal, korban merupakan salah satu mahasiswa yang memiliki catatan prestasi yang baik.
Di ITB sendiri, korban tercatat sebagai mahasiswa sarjana Teknik Elektro angkatan tahun 2014.
Kemudian Muhtar Amin melanjutkan Pascasarjana Mikro Elektronika pada tahun 2018.
Saat ini korban masih menginjak semester II.
"IPK S2 juga mencapai 3,88 skala 4,0, anaknya pandai dan sangat rajin ya, jadi dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja," ujarnya.
3. Pernah dapat beasiswa ke Turky
Miming juga mengungkapkan jika Muhtar Amin juga pernah meraih juara Olimpiade IPA ketika mengenyam bangku Sekolah Dasar.
Tak hanya itu saat Sekolah Menengah Pertama ia mendapat beasiswa ke Turki.
Baca: Hari Pelanggan Nasional, Pertamina Bagi-bagi Lamborghini dan LinkAja
Baca: Desa Jadi Salah Satu Skala Prioritas Pembangunan di Jabar
4. Sempat mengeluh di Blog
Meski begitu, pihaknya tidak mengetahui persis bagaimana lingkungan pergaulan korban.
Namun dari blog pribadinya terdapat beberapa keluhan korban.
"Dari blognya terindikasi ada beberapa keluhan-keluhan tapi yang wajar seperti biasa, tidak ada yang menduga bisa bertindak sejauh itu," kata Miming.
Ia juga menambahkan jika Muhtar Amin dikenal memiliki banyak teman.
"Dia punya cukup banyak sahabat dan kalau saya dengar dari teman-temannya ya kaget, tidak menyangka kejadian seperti ini," tuturnya.
5. Diduga depresi
Menurut AKP Auliya Djabar, polisi menemukan surat dari sebuah rumah sakit di Kota Bandung.
Polisi juga mengungkapkan tidak menemukan bekas kekerasan fisik di tubuh korban.
"Ditemukan surat kontrol dari RS Melinda 2 kejiwaan menerangkan bahwa korban mengalami depresi," ujarnya.
Korban yang merupakan warga Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ini kemudian dibawa ke RSHS Bandung.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Tribunjabar Yongky Yulius) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Agie Permadi)