Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a
TRIBUNNEWS.COM, MAUIMERE - Aloysius Anjelus, seorang pekerja Toko Et Shop di Jalan Anggrek Perumnas Kota Maumere ditemukan tewas gantung diri di tangga toko itu menggunakan serat kabel optik tiga urat.
Kasus ini mengejutkan warga Perumnas ketika bangun pagi.
Informasi dihimpun Pos-kupang.com di lokasi kejadian, korban gantung diri hingga mengejutkan pemilik dan karyawan toko itu.
Mereka tidak pernah menyangka sama sekali akan terjadi musibah itu.
"Tadi malam rencananya korban bersama beberapa teman mau ke Samparong. Tapi tidak jadi ke sana," ujar karyawan toko yang enggan disebutkan identitasnya.
Hingga berita ini diturunkan tim identifikasi Polres Sikka dipimpin Kanit Identifikasi, David Jeradu, telah menyelesaikan identifikasi.
Baca: Dua Wanita Ini Keliling Indonesia Penuhi Panggilan untuk Threesome, Ditangkap Polisi
Jasad korban dibawa ke ruang jenazah di RSUD dr.TC.Hillers Maumere.
Ada Pesan di Laptop
Di lokasi berbeda, polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin (25), mahasiswa S2 ITB yang diduga bunuh diri di sebuah kamar indekos di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Selasa (3/9/2019).
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya yang masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
"Di laptopnya ada tulisan 'sorry everyone. I just can't take it anymore'," kata Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (4/9/2019).
Selain catatan tersebut, Auliya mengatakan saat kejadian gantung diri itu, korban memutar sebuah lagu.
Lagu yang tengah diputar saat kejadian tersebut diketahui sebagai original soundtrack game Bioshock Infinite yang berjudul Will The Circle Be Unbroken.
Lagu tersebut diketahui bernada melankolis serta memiliki lirik bertemakan kesedihan atau patah hati.
"Terlihat di laptopnya, korban sedang mendengarkan lagu untuk Ost sebuah game dari YouTube," kata dia.
Selain pesan terakhir tersebut, Auliya menemukan bukti baru berupa obat-obatan dari kamar kos yang ditinggal oleh Muhtar.
Obat-obatan yang didapat dari Rumah Sakit Melinda itu, kata Auliya diperuntukkan pasien penderita depresi.
"Ada bukti baru, ada obat (untuk) depresi satu sachet. Obatnya didapat sekitar sebulan ke belakang," ujar dia.
Dikenal Berprestasi
Sebelumnya diketahui bahwa mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amien (25) merupakan mahasiswa berprestasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja saat dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (4/9/2019).
Mimin menyebutkan bahwa indeks prestasi kumulatif (IPK) pada studi di S2-nya, Muhtar mendapatkan nilai hampir sempurna.
Korban yang merupakan warga Kelurahan Cangkol, Mojolaran, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu merupakan mahasiswa Prodi Teknik Elektro.
"IPK S2 (Pascasarjana) almarhum juga mencapai 3.88 skala 4.0, anaknya pandai dan sangat rajin ya. Luar biasa itu IPK-nya, A semua hampir 4.0," kata Miming menjelaskan.
Berdasar rekam jejak pendidikan Muhtar, yang bersangkutan telah berprestasi sejak kecilnya.
Miming menyebut bahwa Muhtar sempat menjuarai olimpiade IPA dan hingga mendapat beasiswa ke Negara Turki.
Bahkan setelah lulus tepat waktu sebagai sarjana Teknik Elektro di ITB, dia langsung melanjutkan pendidikannya di prodi yang sama dengan keahlian Micro Elektronika.
"S1 di ITB angkatan 2014 dan S2 di ITB juga, dia angkatan 2018, kira-kira baru semester dua. Jadi, dalam konteks kinerja belajar mestinya tidak ada masalah, karena baik-baik saja ya," ujar dia.
Menanggapi kejadian bunuh diri dengan cara gantung diri yang dilakukan oleh Muhtar, Mimin mengaku sangat sedih dan berdukacita.
Baca: Baru Merapat di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Polisi Geledah Barang Bawaan Penumpang KM Kelud
Baca: Pengakuan Sopir Truk yang Seruduk Antrean Mobil di Tol Cipularang: Susah Rem karena Angkut Pasir
Pada kesempatan itu, dia mendoakan almarhum agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
"Kejadiannya memang sangat diluar dugaan kami ya itu. Semoga keluarga yang ditinggalkan ikhlas," ucapnya.
Anak Teknik yang Pintar
Berdasarkan jejak digitalnya, ada akun media sosial LinkedIn Muhtar Amin atas nama Mukhtar Amin.
Seperti yang diketahui, media sosial ini digunakan untuk membangun jaringan bisnis di kalangan profesional.
Di akun LinkedIn-nya, Tampak sebuah foto bergaya profesional Muhtar Amin atau Mukhtar Amin.
Berdasarkan hasil konfirmasi wartawan Tribunjabar.id, pihak kepolisian membenarkan foto itu adalah korban.
Di akunnya itu, Muhtar Amin terhubung dengan 243 orang.
Tercantum pula bahwa Mukhtar Amin tinggal di Kota Bandung.
Ia tertulis sebagai mahasiswa pascasarjana Teknik Elektro ITB.
Pemilik akun itu, menuliskan sejumlah bidang yang diminatinya di bidang teknik.
Mulai dari perangkat semikonduktor, jaraingan komputer, arsitektur komputer, pemrograman dan masih banyak lagi.
Selain itu, Muhtar Amin atau Mukhtar Amin pun menuliskan dirinya selalu ingin belajar hal baru.
Ia pun selalu berusha disiplin dan terorganisir.
Dilihat dari riwayat pengalamannya, Muhtar Amin tercantum pernah magang di Polytron.
Kemudian, ia pun tercantum pernah bekerja di PT Masano dan PT Syergie.
Tercatat pula, Mukhtar Amin merupakan sarjana lulusan Teknik Elektro di ITB.
Di laman resmi ITB, ada pula sebuah artikel yang memuat berita
Ia bersama teman-temannya sempat membuat tugas akhir yang diberitakan.
Pada artikel tersebut, nama Mukhtar Amin tercatat sebagai mahasiswa Teknik Elektro.
Tugas akhir itu menciptakan karya di bidang teknologi.
Gantung Diri
Muhtar Amin, usianya masih muda, yakni 25 tahun.
Di Institut Teknologi Bandung (ITB), Muhtar Amin adalah mahasiswa S2 jurusan Mikro Elektronik.
Diketahui, Muhtar Amin bukan orang asli Bandung.
Berdasarkan laporan wartawan Tribunjabar.id, ia merupakan warga Mojoloran, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kini, sosok Muchtar Amin pun tinggal kenangan.
Seorang mahasiswa S2 ITB itu temukan meninggal secara mengenakan.
Ia disebut nekat gantung diri di kamar indekosnya.
Hal ini pertama kali diketahui temannya.Kecurigaan sang teman bermula dari sebuah tali.
Ada tali tambang biru yang menarik perhatian teman Muhtar Amin.
"Diketahui oleh temannya yang curiga melihat ada tali tambang biru terlilit di kusen pintu," Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar
Kemudian, sang teman memberitahu teman lainnya.
Baca: Fairuz A Rafiq Panik Lihat Kondisi Cut Meyriska di Rumah Sakit, Istri Roger Danuarta Ramai Didoakan
Baca: Viral Postingan Uang Rp 100 Ribu Sengaja Disobek, Waktu Kejadian hingga Tanggapan Bank Indonesia
Akhirnya mereka pun berusaha mendobrak pintu kamar Muhtar Amin.
Kala itu, Selasa (3/9/2019) sore, mereka kesulitas mendobrak pintu.
Ternyata tubuh korban berada di balik pintu tersebut.
Tak kehabisan akal, mereka pun membawa gunting untuk melepas tali tambang tersebut.
"Korban terlepas dari tali ikatan jatuh ke bawah dalam posisi terlentang," kata Auliya Djabar.
Saat ditemukan, Muhtar Amin sudah meninggal dunia.
"Bunuh diri dengan cara gantung diri di kusen pintu kamar kostnya," katanya.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul BREAKING NEWS : Geger, Warga Perumnas Maumere, Pekerja Toko Gantung Diri