OL yang menjadi korban amukan B langsung pingsan setelah menerima tendangan di dadanya.
Tendangan B membuat OL juga mengalami sesak napas.
OL bahkan juga tak bisa menggerakkan tangannya akibat sakit yang dialami di bagian dada.
Baca: Matikan Obat Nyamuk, Eksekutor Pupung Sadili Tak Tega Bakar Jasad Kedua Korban
Baca: Pembuat Skenario Pembunuhan Pupung dan Dana Pura-pura Kesurupan Ketika Hendak Beraksi, Ini Alasannya
Hal ini diungkapkan oleh ibu korban, Paula.
“Dia kesulitan bernafas karena dadanya sakit dan sesak. Dia juga kesulitan meggerakkan tangan karena dadanya terasa sakit," katanya, Jumat (6/9/2019).
Ibu korban juga heran mengapa B tega menghajar OL padahal ia adalah laki-laki.
Paula meminta pihak sekolah menyelesaikan kasus tersebut yang menurutnya masih menjadi tanggung jawab sekolah.
Sementara itu, korban mengaku tak menyangka temannya dengan tega menendangnya hingga pingsan.
“Saya tidak menyangka dia tega menendang dada saya sampai saya jatuh tersungkur," katanya.
Hingga berita ini dibuat, pihak sekolah telah mendatangi rumah korban untuk melakukan penyelesaian.
Ibu korban juga sempat menyatakan belum akan melaporkan kasus tersebut ke pihak berwajib.
Kekerasan saat MOS
Beberapa waktu lalu, dunia pendidikan dihebohkan dengan kasus tewasnya seorang siswa SMA Militer Plus Taruna Indonesia Palembang saat kegiatan Masa Orientasi Siswa pada Sabtu (13/7/2019).
Siswa berinisial DBJ (14) tewas dianiaya oleh pembina MOS bernama Obbi.