Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Kepala SMKN 1 Bandung bidang kesiswaan, Rahmat Riyadi, mengaku panik saat mengetahui adanya penusukan yang menimpa seorang siswanya, ZPD (16) di sekitar sekolah.
Saat kejadian, Selasa (10/9/2019) pagi, dia sedang berada di lapangan sekolah, yang letaknya tidak jauh dari gerbang sekolah yang saat itu sedang tertutup.
Namun kepanikannya itu tidak diperlihatkan di depan ZPD yang ditusuk oleh Ravindra Giantama (22).
Bahkan wakepsek yang juga sebagai guru olahraga itu mengantarkan korban ke rumah sakit menggunakan mobil yang berada di sekolah.
"Saat melihat kondisi korban tidak terlalu parah, saya berusaha tenang dan tidak menunjukkan rasa panik, meski si Z dan teman serta guru yang mengantarnya panik," kata Rahmat saat ditemui Tribun Jabar di SMKN 1 Bandung, Jalan Wastukencana, Sumur Bandung, Bandung pada Rabu (11/9/2019).
Baca: Penusukan Siswi di Bandung, Sebelum Lakukan Aksi, Pelaku Sempat Pantau Aktivitas Korban di Sekolah
Rahmat mengaku tidak tahu pasti kronologi kejadian penusukan yang terjadi tidak jauh dari lingkungan sekolah itu.
Namun saat korban melapor ke satpam sekolah, Very Nurmansyah (39), yang sedang berada di gerbang sekolah, ia langsung membagi tugas dengan satpam.
Dia memerintahkan Very untuk segera mengejar pelaku yang mencoba kabur dari TKP. Sedangkan Rahmat menangani korban untuk segera mendapat perawatan medis dengan cepat.
Dia mengendarai mobil pribadi yang berada di sekolah untuk membawa ZPD ke rumah sakit terdekat bersama seorang guru.
Dalam perjalanan menuju sebuah rumah sakit, Rahmat mengatakan bahwa korban tidak menangis namun tampak menahan sakit sembari memegangi lukanya.
Baca: 5 Fakta Penusukan Siswi SMK Karena Cinta Pemuda Ini Ditolak, Korban Sempat Hina Pelaku di Instagram
"Saat di perjalanan sesekali saya menenangkan korban karena sempat mengeluh sakit dan perih, meski sambil deg-degan karena belum bisa dipastikan lukanya seperti apa ya," ujarnya.
Setibanya di rumah sakit, korban langsung dibawa ke ruang unit gawat darurat (UGD).
Setelah ZPD diperiksa dan ditangani secara medis, pihak dokter menyatakan luka tidak terlalu parah.
Saat ada pernyataan itu, Rahmat baru bisa merasa lebih tenang dibandingkan sebelumnya.
Bahkan setelah mendapat perawatan medis, ZPD sudah bisa pulang serta memutuskan untuk langsung melakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
"Ya Alhamdulillah, saya lumayan bersyukur karena apa yang dibayangkan sebelumnya, saat tahu Z ditusuk itu, tidak terjadi," ucap dia menambahkan.
Meski lukanya tidak parah, tapi Rahmat menyayangkan sikap dan motif pelaku dengan tega dan nekat melakukan aksi penusukan.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cerita Wakepsek SMKN 1 Bandung Sempat Panik dan Antar ZPD ke Rumah Sakit Setelah Ditusuk, https://jabar.tribunnews.com/2019/09/11/cerita-wakepsek-smkn-1-bandung-sempat-panik-dan-antar-zpd-ke-rumah-sakit-setelah-ditusuk?page=2.