"Kok tega sekali. Padahal orang tuanya juga pernah usaha bersama almarhum Bapak Nisa'a," katanya, sambil tidak percaya bahwa putrinya akan diambil Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya.
Bahkan, teman-teman kerja korban juga hadir di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina untuk berbela sungkawa.
Teman-teman Nisa'a mengatakan bahwa korban seorang pekerja yang rajin dan ulet.
Sebab, selama 7 tahun bekerja dengan giat.
"Orangnya grapyak dan baik. Kemarin sore jam 16.00 WIB pulang kerja, kemudian mengantarkan temannya pulang ke rumahnya.
Sehingga kita masih tidak percaya atas musibah ini," kata teman kerja yang enggan menyebutkan namanyadi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nisa tewas di tangan Ayub yang juga teman masa kecilnya.
Selain dibunuh, Ayub juga diduga memperkosa korban.
Motif dari pembunuhan tersebut karena Ayub terlilit utang dan ingin merampas harta milik Nisa.
(Sugiyono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuhan Pemilik Cafe di Gresik, Nisa Merupakan Tulang Punggung Keluarga, Ayahnya telah Meninggal