TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Ibunda Hadryil Choirun Nisa'a (25), warga Dusun Ngering RT 2 RW I Desa Sukoanyar, Kecamatan Cerme merasa sangat kehilangan atas kepergian putrinya untuk selamanya.
Gadis 25 tahun ini sebagai tulang punggung keluarga karena ayahnya sudah almarhum.
Ibunda Nisa'a di kamar jenazah hanya bisa termenung berada di samping jenazah putrinya.
Sebab, tidak punya firasat apa-apa bahwa putrinya akan meninggalkan untuk selamanya.
"Nisa'a ini tulang punggung keluarga. Ayahnya sudah tidak ada. Anaknya saat kuliah sambil kerja.
Juga membiayai sekolah adiknya yang sekarang baru lulus SMA," kata Ibunda Nisa, panggilan akbrab korban, sambil disamping saudaranya.
Sebelum kejadian, Ibunda Nisa'a pada Selasa (10/9/2019), sore pukul 10.30 WIB tidak curiga dan tidak punya firasat apa-apa.
Baca: Sukses Kantongi 2 Gelar, Ambisi Ganda Putra Peraih Perak Olimpiade 2016 Ini Kian Membara
Baca: Kenang Jasa BJ Habibie saat di Mata Najwa, Quraish Shihab: Tak Mungkin Ada kalau Habibie Tidak Suruh
Baca: Rundown dan Jadwal Lengkap Pemakaman BJ Habibie Hari Ini Kamis 12 September 2019 di TMP Kalibata
Sebab, anaknya pulang setelah mengantarkan teman kerjanya.
Kemudian, langsung keluar rumah lagi untuk menemui Ayub (Shalahuddin Al Ayyubi,red) di Cafe Penjara.
"Nisa'a juga tidak punya firasat apa-apa. Sebab, sudah kenal akrab dengannya.
Almarhum ayah Nisa'a juga pernah usaha bersama dengan bapaknya (Ayub,red).
Kemudian, kemarin Nisa'a juga usaha bareng di kafe itu dengan berjualan makanan. Jadi, tidak ada curiga sampa sekali," imbuhnya.
Bahkan, Ibunda Nisa juga heran dengan perbuatan Ayub yang sudah niat menjebak anaknya.
Sebab, korban dibawakan kucing di kafe untuk memancing putrinya masuk ke kafe.
"Kok tega sekali. Padahal orang tuanya juga pernah usaha bersama almarhum Bapak Nisa'a," katanya, sambil tidak percaya bahwa putrinya akan diambil Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya.
Bahkan, teman-teman kerja korban juga hadir di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina untuk berbela sungkawa.
Teman-teman Nisa'a mengatakan bahwa korban seorang pekerja yang rajin dan ulet.
Sebab, selama 7 tahun bekerja dengan giat.
"Orangnya grapyak dan baik. Kemarin sore jam 16.00 WIB pulang kerja, kemudian mengantarkan temannya pulang ke rumahnya.
Sehingga kita masih tidak percaya atas musibah ini," kata teman kerja yang enggan menyebutkan namanyadi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nisa tewas di tangan Ayub yang juga teman masa kecilnya.
Selain dibunuh, Ayub juga diduga memperkosa korban.
Motif dari pembunuhan tersebut karena Ayub terlilit utang dan ingin merampas harta milik Nisa.
(Sugiyono)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuhan Pemilik Cafe di Gresik, Nisa Merupakan Tulang Punggung Keluarga, Ayahnya telah Meninggal