Kabut Asap Kalimantan : Jamaah Haji Kaltara Tertahan, Jamaah Haji Pontianak Turun di Gagal Mendarat
TRIBUNNEWS.COM - Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan menyebabkan sejumlah penerbangan terganggu.
Bahkan juga mengakibatkan pesawat rombongan jamaah haji kloter terakhir asal Kalimantan Barat (Kalbar) yang mengikuti penerbangan Batam menuju Bandara Supadio Pontianak terpaksa harus mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (15/9/2019) akibat kabut asap dari karhutla.
Jarak pandang yang hanya mencapai 500 meter membuat pesawat yang mengangkut 88 jamaah yang ada di Kalbar dari 14 Kabupaten harus berputra sebanyak 8 kali sebelum akhirnya dipustuskan mendarat di Jakarta.
Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Kalimantan Barat, Mahmudah mengatakan pihaknya terus berupaya bersama pihak maskapai Sriwijaya untuk menurunkan jamaah haji asal Kalbar ke Bandara Supadio.
"Kami terus berkoordinasi kapan jamaah akan dapat diterbangkan kembali ke Pontianak, walaupun malam akan diterbangkan. Tergantung kondisi cuaca asap," ujarnya seperti dikutip dari TribunPontianak.
Baca: Bencana Kabut Asap, Bandara Supadio Pontianak Lumpuh, 37 Penerbangan Dibatalkan
Baca: Garuda Indonesia Batalkan 12 Penerbangan Akibat Kabut Asap
Plt Officer in Charger di Bandara Supadio Pontianak, Andri Felani mengungkapkan, kondisi pada ini dianggap paling parah dibanding hari-hari sebelumnya.
Andri menuturkan, penerbangan berjalan normal hanya hingga pukul 08.45 WIB dengan hanya memberangkatkan 7 pesawar dan hanya 3 pesawat yang mendarat.
"Namun, di atas jam 08.45 WIB, kondisi cuaca memburuk. Jarak pandang di bawah 1.000 meter," ungkap dia.
Andri menyebut, setidaknya ada 50 aktivitas penerbangan yang terganggu. Dengan rincian, dari 25 rencana penerbangan, 19 di antaranya dibatalkan dan 6 ditunda.
Kemudian, ada 25 juga rencana pendaratan pesawat. Namun, karena kondisi masih berkabut, 18 dibatalkan dan 7 pesawat kembali ke bandara asal.
Kegagalan mendarat juga dialami pesawat yang ditumpangi oleh jamaah haji asal Kalimantan Utara (Kaltara).
Sebanyak 771 jemaah haji kloter 14 dan kloter 15 Kaltara tertahan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan, Balikpapan, kalimantan Timur, Minggu (15/9/2019).
Padahal seharusnya beberapa jamaah yang berasal dari berbagai daerah asal Kaltara tersebut terbang menuju Bandara Juwata, Tarakan dari Balikpapan pada Minggu pagi.
Baca: Update Kabut Asap: Udara di Palembang Kategori Bahaya hingga Viral Info Gubernur Riau ke Luar Negeri
Baca: Daftar Keterlambatan, Penundaan dan Pembatalan Pesawat Lion Air Group Akibat Kabut Asap
Seperti dikutip dari TribunKaltim, sejatinya jadwal jamaah Kabupaten Bulungan pukul 10.15 Wita, jemaah haji Kota Tarakan pukul 10 Wita, jemaah haji Kabupaten Tana Tidung pukul 10.00 Wita.
Adapun jemaah haji asal Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan baru tiba hari ini dari Tanah Suci dan rencananya akan diberangkatkan ke Tarakan Senin (16/9/2019) esok.
Kepala Seksi Pembinaan Haji Kanwil Kemenag Kalimantan Utara H Muhammad Aslam mengatakan, Jika kondisi kabut asat tidak mereda dan pesawat tidak diterbangkan, jemaah haji terpaksa akan dikembalikan ke asrama haji Balikpapan.
"Informasinya kalau tidak jadi berangkat, khusus jemaah haji Bulungan akan pulang ke Bulungan dari Balikpapan melalui jalur darat. Tetapi saya belum konfirmasi ke Kemenag Bulungan," ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di provinsi Kalimantan Selatan (Kalses), yang pada Sabtu (15/7/2019) juga mengalami beberapa gangguan penerbangan.
Humas PT Angkasapura Syamsudin Noor, Aditya Putra membenarkan kabut asap berpengaruh dengan operasional penerbangan belakangan ini.
"History WX Visibility, dari jarak 1000 meter hingga ada yang mencapai jarak 50 meter," katanya Sabtu (14/9/2019).
"Pada pukul 09.35 WITA Visibility 700M. Ada sejumlah pesawat yang delay dan mengalami holding," ungkapnya dikutip dari TribunKalteng.
Baca: Kabut Asap di Riau : Mirip 2014, Sekolah Diliburkan Hingga Agenda Jokowi Pantau Lokasi Karhutla
Bencana kabut asap dampak dari karhutlan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan kini ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi dijadwalkan akan meninjau kebakaran hutan dan lahan di Riau pada Senin (16/9/2019).
Kedatangan Jokowi di Riau tersebut dikonfirmasi oleh Gubernur Riau Syamsuar seperti diberitakan TribunPekanbaru.
"Rencanya iya. Tapi kita belum tahu, besok mau kita rembukkan," kata Gubernur Riau, Syamsuar di Lanud Roesmin Nurjadin, Minggu (15/9/2019).
Rencananya Presiden Jokowi akan menginap satu malam di Pekanbaru dan akan kembali ke Jakarta pada Selasa (17/9/2019).
Nantinya kedatangan Jokowi juga akan ditemani oleh Kapolri jendral Tito Karnavian yang sebelummnya juga telah meninjau lokasi Karhutla dan saat ini telah kembali ke Jakarta.
Selain Kapolri, kehadiran Jokowi di Riau juga akan ditemani oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat ini Panglima TNI telah berada di Riau untuk meninjau lokasi karhutla sejak beberapa hari yang lalu.
(Tribunnews.com/Tio)