2. Bantuan Mulai Berdatangan
Setelah kisah Khadijah viral, bantuan mulai berdatangan dari berbagai pihak.
Pemerintah desa setempat, warga, Dinkes Polewali Mandar hingga perwakilan perusahaan susu datang ke kediaman Khadijah untuk memberinya bantuan.
"Dua hari ini rumah ramai dikunjungi tamu. Sebagian datang ingin melihat kondisi Khadijah. Sebagian lain menyalurkan bantuan makanan dan susu," kata Anita kepada Kompas.com.
"Tadi ada beberapa pihak datang ke rumah, termasuk petugas kesehatan tadi datang bawa susu tiga kardus dan biskuit."
3. Kondisi Khadijah Selama Ini Termasuk Normal
Meski mengonsumsi kopi tubruk, pertumbuhan fisik bayi Khadijah seperti anak normal lainnya.
Menurut orang tuanya, Khadijah tergolong anak super aktif.
Meski usianya baru 14 bulan, dia sudah mahir berjalan sendiri, hingga aktif bermain bersama teman-teman sebayanya.
Ia bahkan kerap membuat kedua orangtuanya tak bisa tidur lantaran terlalu aktif bermain sendiri.
"Biasa-biasa saja, tidak ada kelainan apa pun, malah anak saya kelihatan lebih lincah dan agresif dari anak lainnya."
"Bukan saja lincah, tapi kerap memanjat-manjat apa saja di depannya," tutur Anita kepada Kompas.com.
4. Dinas Kesehatan Polewali Mandar Turun Tangan
Tim medis dari Dinas Kesehatan Polewali Mandar, Sulawesi Barat, turun tangan memeriksa kondisi kesehatan Khadijah Haura yang diberikan lima gelas kopi setiap hari oleh orangtuanya.
Dilansir Kompas.com, Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Polman, Mandaria Saleh mengatakan, dari hasil pemeriksaan petugas medis serta kartu menuju sehat (KMS) posyandu menunjukkan, grafik kesehatan dan gizi Khadijah berada di warna hijau.
Artinya pertumbuhan Khadijah normal.