Menurutnya, kejadian ini lebih pada upaya percobaan masuk rumah tanpa izin. "Jadi saya harap, bisa diluruskan, bukan sampai masuk kamar dan megang-megang gitu. Mungkin saja pelaku pernah berhasil masuk, tapi kemudian ketahuan pemilik rumah. Karena takut, pemilik rumah berteriak," katanya.
Terkait adanya warga yang melapor ke polisi, hal tersebut disebutnya lebih agar warga lain waspada. Untuk mengungkap kasus itu jajaran Polsek Gebang telah menurunkan anggotanya.
Kapolsek Gebang AKP Suprihadi mengatakan, pihaknya menerima laporan kasus itu sekira dua minggu yang lalu.
"Kami bersama anggota lakukan cek tempat kejadian perkara. Kami menemukan jejak kaki bekas orang memanjat di tembok. Namun setelah dikonfirmasi ke yang bersangkutan (pemilik rumah), tidak ada barang hilang," kata AKP Suprihadi
Suprihadi mengakui informasi ini kemudian berkembang di lapangan. Beragam kabar muncul dan meresahkan masyarakat.
"Akhirnya kami bersama polres tadi malam (Rabu malam) ke lapangan untuk mengecek kebenarannya.Sejauh ini, benar ada dugaan mengarah ke pelecehan seksual. Namun hal itu masih dalam penyelidikan," ungkapnya.
Sebanyak 11 orang sudah dikonfirmasi menjadi korban. "Rata-rata mengatakan begitu aksi itu ketahuan pelaku langsung kabur. Beberapa korban tidak mengunci pintu sehingga pelaku bisa masuk," katanya.
Menurutnya, ada korban yang merasa dicium saat tertidur. "Mengenai korban yang diraba, belum ada laporan masuk. Kalau dari Pak Lurah, ada laporan indikasi awal pelecehan seksual, namun fakta konkretnya belum disampaikan," kata Suprihadi.
Atas kejadian ini Suprihadi mengimbau masyarakat tidak resah. "Jangan terlalu ditanggapi. Silakan beraktivitas seperti biasa," tutupnya. (tribunjogja/nto)