News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Tapa Pendem Mbah Pani, Cara Bertahan Hidup hingga Mengaku Tetap Salat saat Jalani Ritual

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari ini, Jumat (20/9/2019), ritual topo pendem yang dilakukan Supani (63) alias Mbah Pani, warga Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Pati, berjalan genap lima hari.

Ditanya mengenai tujuan dan hal lainnya, Mbah Pani enggan memberi keterangan sebelum ritual tuntas dilaksanakan.

Mbah Pani punya seorang istri dan dua anak, serta anak angkat.

Suyono, anak angkat Mbah Pani, mengatakan, ritual tapa pendem dilakukan Mbah Pani dengan menguburkan diri di dalam tanah yang diberi lubang untuk pernapasan.

"Tapa pendem seperti ini sudah dilakukan beliau sebanyak sembilan kali. Dan hari ini adalah yang ke-10," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan warga sekitar, terakhir kali Mbah Pani melakukan ritual ini adalah 2001 lalu.

Sebelumnya, Mbah Pani melakukan ritual ini setahun sekali, setiap bulan Suro.

Adapun ritual terakhir ini dilakukan 18 tahun berselang.

Viral Warga Pati Jalani Topo Pendem, Dikafani Seperti Jenazah dan Dikubur Hidup-hidup Selama 5 Hari (Tribun Jateng/Mazka Hauzan Naufal)

2. Dipendam seperti jenazah

Dalam tapa pendem, Mbah Pani diperlakukan hampir sama seperti jenazah yang akan dikubur.

Ia dikafani, disediakan pula aneka kelengkapan pemulasaraan jenazah, antara lain bunga-bunga.

Hanya saja, tidak ada prosesi azan supaya tidak sepenuhnya seperti prosesi penguburan jenazah.

Ukuran liang kubur untuk ritual tapa pendem sekitar kedalaman 3 meter, panjang 2 meter dan lebar 1,5 meter.

Di dalam liang kubur itu, sudah disediakan peti untuk tempat pertapaan.

Di dalamnya disediakan pula bantal dari tanah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini