News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta Tapa Pendem Mbah Pani, Cara Bertahan Hidup hingga Mengaku Tetap Salat saat Jalani Ritual

Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari ini, Jumat (20/9/2019), ritual topo pendem yang dilakukan Supani (63) alias Mbah Pani, warga Desa Bendar RT 3 RW 1, Kecamatan Juwana, Pati, berjalan genap lima hari.

Ketika prosesi ritual mulai dilaksanakan, hanya pihak keluarga dan tokoh masyarakat setempat yang diperkenankan masuk rumah.

Tonton video lengkapnya

3. Cara Mbah Pani bertahan hidup

Proses topo pendem itu dimulai Senin (16/9/2019) setelah Mbah Pani menunaikan Salat Magrib di musala dekat tempat tinggalnya, Musala Al-Ikhlas.

Mbah Pani dikubur selayaknya jenazah, dikafani, dimasukkan ke dalam peti, hingga diberi bunga-bunga.

Hanya saja, pria yang juga Ketua Ketoprak Desa Bendar tak diazani agar tak sepenuhnya seperti prosesi penguburan jenazah.

Lantas, tak sedikit yang bertanya-tanya, bagaimana cara Mbah Pani bertahan hidup selama di dalam liang lahat?

Menurut laporan TribunJateng.com, rupanya Mbah Pani selama di dalam liang lahat tersebut masih bisa bernafas.

Caranya, ada pipa paralon untuk saluran pernafasan.

Baca: Setelah 5 Hari Tapa Pendem, Liang Kubur Mbah Pani di Juwana Pati Dibongkar, Ini Foto-fotonya

Pipa tersebut menghubungkan Mbah Pani yang berada di dalam kubur ke permukaan tanah.

Melalui lubang saluran pernafasan itu, Mbah Pani juga bisa berbisik ke orang yang berada di permukaan.

Namun, Mbah Pani ternyata tak makan dan minum selama lima hari lima malam.

Di dalam liang kubur, terdapat juga peti untuk tempat pertapaan Mbah Pani.

Ada juga bantal dari tanah agar posisi Mbah Pani bisa tiduran.

Selama proses tapa pendem itu, hanya pihak keluarga saja dan tokoh masyarakat setempat lah yang diperkenankan masuk rumah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini