Mereka berjalan kaki berjam-jam namun kembali ke tempat semula.
Awalnya, ada dua tim yang akan menuju posko usai melakukan pemadaman.
kala itu, jarak antar tim hanya 100-300 meter.
Namun, ketika dipanggil untuk mendekat, tim yang satu lagi justru menjauh hingga sahutan suara tim lainnya hilang.
Shahar mengatakan, tim tersebut hilang hampir empat jam.
"Ternyata mereka berputar-putar tapi tetap kembali ke tempat semula, ini peristiwa aneh, pasti ada penunggu," kata Shahar.
Kejadian itu terjadi di daerah Labanan, Kabupaten Berau.
Masalah lain juga menimpa tim pemadaman kebakaran.
Banyak tim yang kelelahan hingga pingsan karena asap.
Anggota tim yang tak mampu berjalan karena kelalhan harus dievakuasi ke luar hutan.
Anggota yang pingsan juga harus digendong oleh rekan setimnya untuk keluar dari kepungan kabut asap.
Untuk itu, menurut Shahar, anggota tim yang ikut dalam pemadaman kebakaran hutan harus benar-benar diseleksi.
"Kondisi harus fit dan diberi pelatihan khusus. Kalau yang sakit-sakitan, lebih baik jangan ikut, malah kita yang repot di dalam hutan," kata Shahar.
Baca: Langit di Jambi Berubah Warna Jadi Merah Akibat Kebakaran Hutan, Buat Warga Sampai Mengungsi
Baca: Kisah Pilu Pemadam Kebakaran di Kaltim, Pingsan hingga Tersesat di Hutan
Selain itu, ada hal unik dalam pemadaman kebakaran hutan di Pontianak.