Yang jelas saya meminta kekuatan dari Allah swt. Yang paling saya percayai ya Allah swt.
Alhamdulillah saya kuat (menjalani ritual ini). Saya senang," ungkap Mbah Pani dengan wajah semringah sembari mengelus dada.
Oleh tetangga, Mbah Pani dikenal taat beribadah.
Ia senantiasa salat berjamaah di Mushola Al-Ikhlas, musala setempat.
Hal ini disampaikan Sutoyo, Carik Desa Bendar sekaligus tetangga Mbah Pani, ketika diwawancarai pada Senin (16/9/2019) lalu.
"Dia selalu di musala. Setiap waktu salat dia azan. Salat lima waktu selalu di musala," ujarnya.
Suyono, anak tiri Mbah Pani, menyadari, di samping yang mendukung, pasti banyak masyarakat di luar sana yang tidak setuju dengan ritual yang dilakoni bapaknya.
Untuk itu, mewakili pihak keluarga, ia meminta maaf.
"Kami minta maaf kalau ada yang tidak sepaham. Niat beliau hanya ingin meningkatkan ketakwaan pada Allah. Kasihan beliau," ujarnya, Sabtu (21/9/2019). (Mazka Hauzan Naufal)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Cerita yang Dilakukan Mbah Pani Selama 5 Hari Tapa Pendem dan Cara Ketahui Waktunya Sholat,