Pintor mengatakan saat itu situasi sedang tidak menentu.
Ia menyayangkan aksi anarkis yang dilakukan sebagian mahasiswa dan juga kekerasan oleh oknum aparat.
"Saya kira pihak keamanan memiliki SOP dalam hal pengamanan.
Namun adanya kekerasan yang dilakukan oleh oknum, saya rasa tidak perlu dan tidak pantas," katanya.
Harusnya, kata Pintor, agar keamanan dapat terjaga tidak perlu ada tindakan kekerasan.
"Saya juga melakukan kritik kepada sebagian mahasiswa yang melakukan aksi pengrusakan," jelasnya.
Pintor menjelaskan, aksi pemukulan terhadap dirinya oleh oknum kepolisian diserahkan sepenuhnya kepada fraksi dan partai.
"Saya sudah berobat akibat aksi kekerasan kemarin," tambahnya.
Menurut Pintor Fraksi Partai Gerindra sudah meminta pandangan dari para anggotanya terkait insiden itu.
"Kita serahkan sepenuhnya kepada partai untuk melakukan langkah selanjutnya," jelasnya.
Pintor membenarkan bahwa dirinya berada di lokasi saat kericuhan antara mahasiswa dan kepolisian.
Ia mengaku memegang handphone atau android saat insiden pengamanan mahasiswa terjadi.
"Namun saya tidak merekam, setelah diperiksa handphone itu juga tidak ada rekaman.
Suasana kemarin itu begitu gaduh," tambahnya.
Tak hanya itu, Pintor menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat terkait insiden itu.
"Biar masyarakat yang memberikan penilaian atas kejadian itu," tambahnya. (gov/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pintor Sitorus Anggota Dewan dari Gerindra Dipukuli Polisi saat Demo Mahasiswa, Ini Tindakan Partai