News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi di Buleleng Lahir dengan Kaki dan Tangan Empat, Begini Penjelasan Dokter

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi berkaki dan bertangan empat tengaj menjalani perawatan intensif di ruang NICU RSUP Sanglah, Dempasar, Bali, Rabu (25/9/2019)

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Setelah dirawat sejak Selasa (24/9/2019) malam, bayi perempuan bertangan dan berkaki empat asal Buleleng telah menjalani operasi Rabu (25/9/2019) pagi.

Bayi malang tersebut saat ini tengah dirawat intensif di NICU RSUP Sanglah dan masih menggunakan infus, menjalankan puasa, dan berada di dalam inkubator.

Kepala Instalasi Rawat Inap RSUP Sanglah, dr. Wayan Dharma Artana, Sp.A mengatakan saat pertama kali tiba di RSUP Sanglah dalam kondisi organ pada bagian perut pecah dan usus yang membengkak.

Pihaknya kemudian melakukan stabilisasi untuk memperbaiki kondisi bayi secara umum.

"Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, organ bayinya ada yang menempel dan ada organ di bagian perut yang keluar. Jadi kondisi bayi saat ini dalam fase stabilisasi," jelasnya.

Baca: Pilu Kisah Pria Gagal Menikah, Calon Istri Hamil Duluan Tak Tahu Ayah Bayinya, Ternyata Pacarnya 3

Kondisi organ perut pecah akan menimbulkan bayi menjadi tidak stabil, mudah terkena infeksi, memungkinkan sudah terkena infeksi dan mengalami hiportermia.

Kepala Sub Bagian/SMF bedah anak, dr. I Made Darmajaya, SpB SpBA (K) MARS menjelaskan bahwa kondisi bayi bukanlah kembar siam, melainkan parasitic twin atau kembar parasit.

Dimana bayi tersebut memiliki satu tubuh secara utuh dan memiliki satu nyawa sementara tubuh kembarannya gagal tumbuh.

Baca: Iklan Gedung DPR RI Dijual Beserta Anggota Dewannya Rp1 di Situs Belanja Online Viral di Medsos

"Justru emergencynya bukan masalah bagian tubuh yang harus dibuang. Tetapi usus yang sudah pecah. Kalau misal kemarin lahir dengan perut tidak pecah, masih ada pembungkus yang melindungi , tidak mengalami penguapan, bayi tidak dehidrasi jadi tidak ada alasan melakukan tindakan emergency," paparnya.

Dalam kasus ini, dr. I Made Darmajaya, SpB SpBA (K) MARS menambahkan jika kembar siam dioperasi untuk dipisahkan.

Sedangkan kembar parasit dioperasi untuk membuang bagian tubuh yang tidak bernyawa.

Setelah dilakukan operasi penutupan perut Rabu (25/9/2019) pagi, pihaknya akan menganalisis fungsi organ tubuh untuk dilakukan tindakan selanjutnya jika keadaan bayi sudah stabil.


Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul TERKINI, Penjelasan Dokter Tentang Kondisi Bayi Berkaki dan Bertangan Empat Asal Buleleng, https://bali.tribunnews.com/2019/09/25/terkini-penjelasan-dokter-tentang-kondisi-bayi-berkaki-dan-bertangan-empat-asal-buleleng.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini