Kepala Bidang Bidang Dikdas dan PK-PL Disdikpora Kuansing, Banjirman mengatakan, saat ini pihaknya sedang menampung masukan-masukan dari pihak sekolah terkait kebijakan yang akan diambil untuk mengejar ketertinggalan pelajar di Kuansing.
"Untuk kebijakan soal jam pelajaran tambahan, akan kita putuskan 2 Oktober nanti," kata Banjirman, dikutip dari TribunPekanbaru.
Selama masa libur, pihak sekolah tidak memberikan tugas kepada siswanya lantaran pemberitahuan libur yang mendadak.
Sama seperti di beberapa sekolah di Riau lainnya, Libur ini mengakibatkan ketertinggalan siswa di Kuansing atas pelajaran.
Kepala sekolah SMPN 1 Teluk Kuantan Syapriadi SPd mengatakan ada beberapa langkah yang akan ditempuh pihaknya untuk mengejar ketertinggal anak didiknya akibat libur ini.
Diantaranya yakni dengan memberi tugas kepoada murid, lalu guru juga bisa memberi ringkasan kepada siswanya.
Ringkasan ini akan dipelajari anak didik di rumah dan dimatangkan lagi sekolah.
Opsi lainnya, yakni dengan menambah jam belajar pada sore hari.
Baca: Ikut Distribusikan Donasi untuk Korban Karhutla, Arie Untung Ceritakan Keadaan di Riau
Baca: Malaysia Pulangkan 47 Mahasiswanya Karena Kabut Asap di Riau
Kejar Ketertinggalan
Beberapa sekolah di Siak, Riau, bahkan telah kembali aktif kegiatan belajar-mengajar pada Selasa (24/9/2019).
"Alhamdulillah hujan turun dan langit mulai cerah. Kami sudah 2 hari masuk sekolah seperti hari biasanya," kata Kepala SMPN 2 Siak Drs Amrin dikutip dari Tribunsiak.com.
Amrin mengatakan, sekolah seharusnya sudah melaksanakan ujian mid semester, namun karena ketertinggalan pelajaran, Ia ingin para guru serta siswa harus mengejar ketertinggalan pelajaran dahulu.
Untuk itu pihaknya akan memanfaatkan WhatsApp Group (WAG) untuk pembelajaran.
"Untuk mengimbangi waktu libur kemarin, kami memanfaatkan WhatsApp Group (WAG) untuk pembelajaran. Tentu saja memang tidak seefektif tatap muka," kata Amrin.