TRIBUNNEWS.COM - Sejarah Kota Kendari tak dapat dilepaskan dari Teluk Kendari yang dulu digunakan sebagai tempat persinggahan para pelaut dari Eropa maupun nusantara.
Para pelaut tersebut singgah di Teluk Kendari setelah maupun akan menuju Ternate atau Maluku.
Catatan sejarah mengenai Teluk Kendari terdapat dalam kartografi Portugis Kuno awal abad 15.
Dalam kartografi tersebut dituliskan tentang perkampungan di Pantai Timur Celebes atau Sulawesi yang dinamakan Citta dela Baia dan berlokasi di pesisir Teluk Baia du Tivora.
Teluk tersebut identik dengan Teluk Kendari yang merupakan daerah di pesisir timur Kerajaan Konawe yang masih dikenal sebagai 'Lipu i Pambandahi, Wonua i Pambandokooha' yang berarti wilayah pesisir pantai dengan perkampungan di dekat pulau.
Cerita tentang Teluk Kendari juga terdapat dalam catatan perjalanan pelaut Jacques Nicholas Vosmaer, 'Korte Beschrijving van Het Zuid Oostelijk Schiereiland van Celebes'.
Dalam catatan tersebut diceritakan bahwa pada 1828 Jacques Nicholas Vosmaer mendapat tugas dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda untuk melakukan observasi terhadap jalur perdagangan di pesisir timur Sulawesi.
Jacques Nicholas Vosmaer mulai melakukan observasi terhadap Teluk Kendari hingga pada 9 Mei 1831 dibuat peta pertama kali untuk daerah tersebut.