Pantauan saat itu, polisi menembakkan gas air mata sekitar pukul 17.15 WIB setelah massa sejak pukul 16.30 WIB, melempari polisi dengan petasan, molotov hingga batu.
Pengunjuk rasa anarkis dipukul mundur hingga Jalan Trunojoyo, Ir H Juanda, Taman Lansia, Monumen Juang hingga Jalan Surapati.
Polisi bisa mengembalikan situasi normal sekitar pukul 22.30 WIB.
Tadi malam, sebagian dari massa pendemo ini dipulangkan sekitar pukul 23.40 WIB.
Mereka yang dipulangkan, tampak mencium tangan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai.
Saat dikonfirmasi terpisah, Rifai mengatakan puluhan pendemo anarkis tersebut sudah dipulangkan sejak tadi malam pukul 00.00 WIB.
"Mayoritas sudah dipulangkan tadi malam dijemput orang tuanya masing-masing. Kecuali dua orang masih kami periksa. Dua orang ini terlibat penganiayaan kepada anggota Polrestabes Bandung dan Polda Jabar, ada satu anggota yang patah tulang. Saksi-saksinya ada," ujar Rifai, di Jalan Jawa, Selasa (1/10/2019).
Kedua orang tersebut, kata Rifai, tidak akan diproses meski diduga terlibat penganiayaan terhadap polisi.
Dugaan tersebut disertai saksi dan alat bukti lainnya.
Baca: Puluhan Nama Masuk Daftar Bakal Calon Exco PSSI, Termasuk Mantan Manajer Timnas Indonesia
"Tapi akan kami pulangkan, kami maafkan keduanya meski keduanya menganiaya anggota. Paling wajib lapor saja," ujar Rifai.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan sejak tadi malam, puluhan pendemo anarkis sudah dipulangkan.
"Ada puluhan yang diamankan. Dari kelompok pelajar dan organisasi mahasiswa serta kelompok di luar keduanya terindikasi kelompok Anarko. Sejak tadi malam sudah dikembalikan ke orang tuanya dengan syarat tidak mengulang lagi," ujar Kabid Humas Polrestabes Bandung, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Selasa (1/10/2019).
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Polresta Solo Amankan Pelajar yang Diduga Melukai Petugas dengan Ketapel Saat Demo Depan DPRD Solo