Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Polresta Solo berhasil mengamankan seorang berinisial HK (16), salah pelajar di Surakarta saat demonstrasi di depan Kantor DPRD Kota Solo, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Senin (30/9/2019) lalu.
Ia diduga melukai petugas kepolisian menggunakan ketapel dan kelereng saat aksi demonstrasi tersebut.
Sebanyak 4 orang petugas kepolisian mengalami luka-luka.
"Kepolisian telah mengamankan seorang berinisial HK pada waktu demonstrasi kemarin," terang Kapolresta Solo, AKBP Andi Rifai kepada TribunSolo.com, Selasa (1/10/2019).
"Ia diamankan karena diduga mengetapel petugas dan mengakibatkan empat anggota terluka," imbuhnya membeberkan.
Baca: Nahwani Curi Perhatian Kala Membawa 3 Istrinya Sekaligus di Pelantikan Anggota DPRD Muratara
Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Fadli mengatakan, HK hingga kini masih menjalani proses interograsi di kantor Polresta Solo.
"Kami saat ini masih menginterograsinya," terang Fadli.
Polresta Solo mengamankan satu buah ketapel dan sejumlah kelereng dari tangan HK.
"Ada ketapel dan sejumlah kelereng yang sudah kami amankan," terang Fadli.
Polresta Solo, lanjut Fadli, belum menentukan ancaman hukum yang akan diberikan kepada HK.
"Kami belum sampai ke sana, ini masih diinterogasi," terang Fadli.
Di Bandung 2 Pendemo Masih Diperiksa
Sementara itu di Bandung, puluhan pendemo anarkis yang diamankan polisi pada unjuk rasa di sekitar Gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate, Senin (30/9/2019) malam.
Pantauan saat itu, polisi menembakkan gas air mata sekitar pukul 17.15 WIB setelah massa sejak pukul 16.30 WIB, melempari polisi dengan petasan, molotov hingga batu.
Pengunjuk rasa anarkis dipukul mundur hingga Jalan Trunojoyo, Ir H Juanda, Taman Lansia, Monumen Juang hingga Jalan Surapati.
Polisi bisa mengembalikan situasi normal sekitar pukul 22.30 WIB.
Tadi malam, sebagian dari massa pendemo ini dipulangkan sekitar pukul 23.40 WIB.
Mereka yang dipulangkan, tampak mencium tangan Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai.
Saat dikonfirmasi terpisah, Rifai mengatakan puluhan pendemo anarkis tersebut sudah dipulangkan sejak tadi malam pukul 00.00 WIB.
"Mayoritas sudah dipulangkan tadi malam dijemput orang tuanya masing-masing. Kecuali dua orang masih kami periksa. Dua orang ini terlibat penganiayaan kepada anggota Polrestabes Bandung dan Polda Jabar, ada satu anggota yang patah tulang. Saksi-saksinya ada," ujar Rifai, di Jalan Jawa, Selasa (1/10/2019).
Kedua orang tersebut, kata Rifai, tidak akan diproses meski diduga terlibat penganiayaan terhadap polisi.
Dugaan tersebut disertai saksi dan alat bukti lainnya.
Baca: Puluhan Nama Masuk Daftar Bakal Calon Exco PSSI, Termasuk Mantan Manajer Timnas Indonesia
"Tapi akan kami pulangkan, kami maafkan keduanya meski keduanya menganiaya anggota. Paling wajib lapor saja," ujar Rifai.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan sejak tadi malam, puluhan pendemo anarkis sudah dipulangkan.
"Ada puluhan yang diamankan. Dari kelompok pelajar dan organisasi mahasiswa serta kelompok di luar keduanya terindikasi kelompok Anarko. Sejak tadi malam sudah dikembalikan ke orang tuanya dengan syarat tidak mengulang lagi," ujar Kabid Humas Polrestabes Bandung, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Bandung, Selasa (1/10/2019).
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Polresta Solo Amankan Pelajar yang Diduga Melukai Petugas dengan Ketapel Saat Demo Depan DPRD Solo