TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Pupus sudah harapan Dausin (58) warga RT 2 RW 9 Dukuh Cokrah Selatan, Kelurahan Sugihwaras, Kecamatan/Kabupaten Pemalang, menikahkan Mohamad Domiri (28), anak pertamanya.
Pasalnya, Domiri meninggal dalam musibah rubuhnya Jembatan Nanfangao Taiwan pada 1 Oktober lalu.
Senin (7/10/2019), wajah murung masih terlihat di wajah Dausin.
Ia sangat terpukul dan bingung menunggu kejelasan kepulangan jenazah Domiri.
Dausin mengaku anaknya sudah bekerja di Taiwan selama 5 tahun sebagai anak buah kapal (ABK) pencari ikan dan menjadi tulang punggung keluarga.
Domiri juga berencana menikah pada bulan ini.
“Ia anak pertama saya dan membiayai sekolah 6 adiknya. Domiri juga berencana menikah bulan ini. Mau dikata apa, terjadi musibah seperti ini,” keluhnya.
Baca: Kesan Menteri Basuki Hadimuljono Jelang Berakhirnya Kabinet Kerja Jilid I: Ada Rasa Kehilangan
Baca: Kabar Ario Kiswinar yang Sempat Tak Diakui Mario Teguh Sebagai Anak Kandung, Jadi Pengusaha Sukses
Baca: Potret Geofanny Tambunan - Mantan Penyanyi Cilik yang Makin Kece Hingga Akrab Bareng Kendall Jenner
Baca: Rosa Meldianti Ikut Miss Teen Tourism, Gandhi Fernando Minta Hentikan Ladeni Netizen Nyinyir
Domiri sudah bertunangan dengan seorang gadis Cirebon, Jawa Barat.
“Cita-cita anak saya menikahi tunangannya, hal itu selalu dikatakannya saat menghubungi keluarga. Ia meminta keluarga bersiap melangsungkan pernikahan saat ia pulang ke Pemalang pada Oktober ini,” tuturnya.
Hingga kini Dausin masih bertanya-tanya kejelasan kondisi kabar jenazah sang anak.
“Kami hanya ingin jenazah Domiri dipulangkan secepatnya karena keluarga berencana memakamkannya di Pemalang,” imbuhnya.
Domiri merupakan satu di antara tiga korban meninggal dalam insiden rubuhnya Jembatan Nanfangao.
Domiri serta tiga lainya berada di atas kapal pencari ikan yang melintas tepat di bawah jembatan.
Ketiganya dinyatakan meninggal karena tertimpa reruntuhan jembatan yang menghubungkan Teluk Nanfangao, sisi timur Taiwan.
Adapun Fadli Setiawan (19), adik kandung Domiri, tak hentinya melihat foto sang kakak di telepon genggamnya.
Baca: Diskon Hingga 70 Persen dalam Program Perfect 10.10 Sale
Baca: Aplikasi Ini Bantu Mendapatkan Rumah Kos yang Aman dan Nyaman
Ia masih teringat sosok sang kakak yang membiayai pendidikannya hingga tamat sekolah.
Fadli merupakan adik nomor empat Domiri dari tujuh tujuh bersaudara yang baru saja lulus SMK.
Sembari melihat foto Domiri yang ia simpan, Fadli menceritakan jasa sang kakak kepada keenam adiknya.
“Kakak membiayai kebutuhan keluarga serta adik-adiknya. Dia benar-benar sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarga,” jelasnya.
Fadli mengatakan sebelum kakaknya meninggal, Domiri sempat menghubunginya melalui Whatsapp.
“Kami sering berkabar lewat Whatsapp. Terakhir 1 Oktober pukul 08.00 WIB, dua sebelum kejadian rubuhnya jembatan. Dalam chat kakak saya menanyakan bagaimana kabar keluarga di Pemalang,” kata Fadli.
Menurut Fadli, keluarga mendapat kabar kakaknya tewas tertimpa reruntuhan jembatan di Taiwan pada siang hari itu juga.
“Empat hari sebelum kejadian, saya merasa lemas seperti tidak ada tenaga. Hal itu terus saya rasa hingga 1 Oktober. Saya tak menyangka kalau rasa tersebut manjadi pertanda terjadi insiden yang dialami oleh kakak,” paparnya.
Perusahaan tempat bekerja kakaknya sudah menghubungi keluarga dan menyatakan akan memulangkan jenazah Domiri.
“Kami masih menunggu kepulangan jenazah kakak meski belum ada kejelasan waktu. Katanya minggu ini jenazah akan dipulangkan,” tambahnya.
Menurut Untung Relawan, Sekertaris Kelurahan Sugihwaras, jenazah akan dibawa ke Indonesia via udara.
“Setelah sampai di Jakarta, jenazah akan diberangkatkan ke rumah duka di Sugihwaras lewat jalur darat,” ucap Untung
Pemerintah kelurahan dan Kodim 0711 Pemalang juga akan mengawal kepulangan jenazah.
“Kami akan mengawal hingga jenazah dipulangkan. Kami juga berusaha menghubungi pemerintah pusat terkait kepulangan jenazah,” katanya.
Untung menjelaskan, meninggal di luar negeri yang dialami Domiri bukan pertama terjadi di Kelurahan Sugihwaras.
“Mayoritas warga di sini menjadi nelayan, bahkan ada yang sampai ke Spanyol. Kejadian meninggal di luar negeri bukan pertama kali ini terjadi,” imbuhnya.
Ia berharap jenazah cepat dipulangkan untuk segera dimakamkan oleh keluarga.
“Kasihan pihak kelurga, karena hingga saat ini jenazah masih ada di Taiwan. Hak-hak jenazah seperti asuransi jiwa semoga juga dipenuhi,” tambahnya. (budi susanto)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Akan Menikah Bulan Ini, ABK Pemalang Meninggal Tertimpa Jembatan Runtuh di Taiwan