Setelah penemuan tersebut, jasad JM dibawa ke RSUD Polewali Mandar guna pemeriksaan forensik.
Hasil pemeriksan forensik yang dilakukan tim forensik Polda Sulsel menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh JM.
JM dipastikan menjadi korban pembunuhan.
Diduga pelaku menghabisi nyawa JM di tempat lain sebelum akhirnya membuangnya di saluran irigasi pertanian.
“Untuk sementara di tubuh korban JM itu ditemukan sejumlah tanda-tanda atau bekas penganiayaan. Namun hasilnya secara keseluruhan baru akan diketahui setelah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik,” ujar dokter forensik Denny Mathius.
Baca: Fakta di Balik Kakak Hamili Adik Kandung, Berawal dari Curhat hingga Diancam Tak Dibiayai Sekolah
Saat ditemukan, tubuh JM juga sudah membusuk dan berulat.
Setelah sempat menghilang, Sersan Novri akhirnya menyerahkan diri ke Makodim 1402 Polmas pada Minggu (6/10/2019) petang.
Sersan Novri datang menyerahkan diri dengan didampingi oleh saudaranya.
Terkait penyerahan diri Sersan Novri, Damdi, 1402 Polmas Letkol Hari Purnomo mengatakan, pihaknya akan memeriksa terkait kasus desersi.
“Fokus saya hari ini dengan penyerahan diri Novri lebih pada kasus desersinya,” ujar Hari, pada Minggu (6/10/2019).
JM ditemukan dalam sebuah karung disebuah saluran irigasi.
Saat ditemukan, jasad JM dalam posisi terlipat.
Setelah dilakukan pemeriksaan forensik di RSUD Polewali Mandar, dokter menemukana danya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
JM dipastikan menjadi korban pembunuhan.
Diduga pelaku menghabisi nyawa JM di tempat lain sebelum akhirnya membuangnya di saluran irigasi pertanian.
“Untuk sementara di tubuh korban JM itu ditemukan sejumlah tanda-tanda atau bekas penganiayaan. Namun hasilnya secara keseluruhan baru akan diketahui setelah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik,” ujar dokter forensik Denny Mathius.
(Tribunnews.com/Miftah/Kompas.com)