Namun menurutnya ada yang disampaikan almarhumah sebelum melanjutkan salat isya Nuryani sempat mengeluhkan sesak napas di bagian dadanya.
"Saya dengar waktu itu Nuryani terbangun dari tidurnya sekitaran pukul 22.50 WIB. Dan sempat menyampaikan kalau dirinya terbangun seperti ada yang membangunkan dengan menunjukan bekas gigitan di bagian jari kelingking kanan almarhumah," katanya.
Beberapa saat kemudian, Nuryani pun berteriak sambil menghampiri rumahnya minta tolong jika matanya tak bisa melihat.
Nuryani pun dibawa ke sebuah klinik di Pacet.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan dari klinik di bagian lambungnya sudah membengkak," katanya.
Di tengah perjalanan pulang, Nuryani menjerit kesakitan di bagian tenggorokannya.
Lalu ia pun tertidur sampai tiba di rumah.
"Setibanya di rumah Nuryani terlihat tertidur, saat akan dibangunkan Nuryani pun tak lagi bangun," ujarnya.
Dari informasi, warga mendengar kalau almarhum itu meninggal karena dipatuk ular.
Untuk memastikan keluarga mencoba untuk membongkar semua barang yang ada di rumah almarhumah tapi tak ditemukan ular atau binatang yang mematikan tersebut.
"Saya tidak melihat ada binatang yang mematikan, apalagi ular karena barang yang ada rumahnya sudah dibongkar dan tidak ada apa-apa," katanya.
Dikatakan Nuryati, memang ada luka di jari kelingking kanan almarhum seperti bekas gigitan ular karena terlihat ditusuk jarum.
"Pada saat meninggal di sekujur tubuhnya membiru, dan setahu saya mayat yang normal itu tidak akan membiru," katanya.
Oni (65) Paman Nuryani mengaku sebelumnya pernah ada dua ular di rumah almarhumah sekitar 5 bulan ke belakang.