TRIBUNAMBON.COM - Meski dalam kondisi sangat memprihatinkan, anak-anak pengungsi korban gempa di Desa Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, tetap bersemangat belajar di tenda-tenda darurat.
Para siswa SD terpaksa belajar di tenda darurat lantaran sekolah mereka rusak berat akibat gempa magnitudo 6,8 mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya pada 26 September lalu.
Pihak sekolah dibantu warga terpaksa membuat sekolah darurat di lokasi pengungsian di desa tersebut agar para siswa bisa tetap belajar.
• Jusuf Kalla Akhiri Tugas sebagai Wakil Presiden, Inilah Hak dan Fasilitas yang Akan Didapatkannya
Cristin mengatakan, selain rumah-rumah warga, bangunan sekolah di desa mereka ikut rusak parah saat gempa mengguncang.
Akibatnya, para siswa banyak yang mengungsi ke perbukitan bersama keluarganya, dan membuat mereka tidak bisa sekolah.
Kondisi semakin parah lantaran gempa susulan membuat para siswa, termasuk juga guru, merasa trauma.
Meski begitu, pihak sekolah tetap berupaya agar anak-anak terus sekolah meski hanya di dalam tenda darurat dan beralaskan tanah.
“Apa pun keadaannya anak-anak tetap harus sekolah, makanya kita bangun tenda darurat untuk mereka walau mereka harus belajar tanpa meja dan kursi,” katanya.
Selain di desa Oma, sekolah-sekolah darurat juga ikut dibangun di sejumlah lokasi lain yang terdampak gempa di Maluku Tengah.