Siang itu, Rosilawati baru saja pulang dari Puskesmas Ponggok.
Dari Puskesmas, dia hendak melanjutkan praktik di rumah bidan Yuswiarningsih.
Saat hendak memarkir sepeda motor di halaman samping rumah praktik bidan, Rosilawati mendengar suara bayi menangis.
Awalnya, Rosilawati tidak menghiraukan suara tangisan bayi itu.
Setelah memarkir sepeda motor, dia duduk di bangku dekat parkiran.
Saat itu, Rosilawati mendengar lagi suara tangisan bayi semakin keras.
Baca: Warga Rebutan Ingin Mengadopsi Bayi Mungil yang Ditemukan di Dalam Gubuk Areal Persawahan
Suara tangisan bayi itu berasal dari kardus yang tergeletak di dekat tiang penyangga teras. Penasaran, Rosilawati mendekati kardus yang tergeletak di teras.
"Setelah saya tengok, ternyata ada bayi di dalam kardus," katanya.
Rosilawati mengatakan bayi perempuan itu masih hidup.
Kondisi bayi dibungkus kain dan ditaruh di dalam kardus.
Di dalam kardus itu juga terdapat dot plastik berisi susu.
"Tali pusarnya sudah dalam kondisi terputus," ujarnya.
Rosilawati segera melaporkan penemuan itu ke warga sekitar.
Selanjutnya, warga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Ponggok.
Polisi segera datang ke lokasi untuk mengevakuasi bayi itu.
"Kondisi tempat praktik kosong kalau siang hari. Kami baru buka praktik sore. Perkiraan saya, bayi itu baru ditaruh di teras tidak lama sebelum saya datang," ujarnya.
Kapolsek Ponggok, Iptu Sony Suhartanto mengatakan bayi perempuan itu sudah dibawa ke Puskesmas.
Polisi masih menyelidiki kasus penemuan bayi perempuan di teras rumah bidan.
"Bayinya kami bawa ke Puskesmas. Untuk kasusnya masih proses penyelidikan," katanya.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Bayi Dalam Kardus di Blitar, Dibuang Orang Tua tapi Diperebutkan Puluhan Orang