Fakta-Fakta Kebakaran di Area Proyek Kereta Cepat JKT-Bandung, Libatkan Tim Pertamina dan 25 Damkar
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran yang terjadi di area proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di KM 130, tak jauh dari Tol Purbaleunyi Selasa (22/10/2018) akhirnya bisa dipadamkan.
Puluhan mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membumbung tinggi dengan kepulan asap hitam.
Kebakaran berimbas ke Jalan Tol Padaleunyi hingga jalan exit tol Cileunyi harus ditutup hingga akhirnya api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.20 WIB.
Berikut fakta-fakta kebakaran pipa pertamina di lokasi proyek kereta depat Jakarta-Bandung.
Terjunkan 25 Damkar dan Tim Pertamina
Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Wakil Wali Kota Cimahi mengatakan, sebanyak 25 mobil pemadam kebakaran (damkar) telah diterjunkan untuk memadamkan kebakaran tersebut.
Setelah beberapa jam berjibaku dengan api dan kepulan asap hitam, tim pemadam berhasil memadamkan api sekitar pukul 17.20 WIB.
Sementara itu, pihak Pertamina juga menerjunkan tim untuk memadamkan api tersebut.
Komandan Regu Dinas Kebakaran Cimahi, Indrahadi mengatakan, mereka datang dengan membawa cairan khusus berupa AFF foam (busa) atau teepol.
"Pemadam kebakaran Pertamina ada cairan khusus aff foam atau cairan teepol ini untuk memadamkan api," katanya, dikutip dari Kompas.com.
Indrahadi mengatakan, petugas sempat kesulitan untuk memadamkan api hingga melakukan penyekatan agar api tak menyebar kemana-mana.
Baca: Kronologi Kebakaran Pipa Pertamina di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Cimahi, 1 Korban Tewas
Dugaan Penyebab
Dilansir dari TribunJabar, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriady mengatakan, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Ia mengatakan, kerjadian bermula ketika pengerjaan di proyek kereta cepat yang diduga sedang menancapkan paku bumi hingga akhirnya terekena pipa Pertamina dan meledak.
"Terkena pipa Pertamina dan meledak," ucapnya kepada wartawan.
Disinggung ada kelalaian dalam pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia - China (KCIC), ia mengatakan hal tersebut akan diselidiki.
Baca: Polisi: Satu WNA Jadi Korban Kebakaran Pipa Pertamina di Cimahi
Korban Meninggal
Seorang pekerja proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di KM 130 dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Diketahui, korban meruopakan operator crane dan meninggal dunia di lokasi.
Hal itu diungkapkan Indrahadi, petugas pemadam kebakaran Kota Cimahi seperti dilaporkan TribunJabar.
"Betul petugas lapangan melaporkan ada korban jiwa. Operator crane proyek kereta cepat," ujar Indrahadi
Diketahui, korban merupakan Warga Negara Asing (WNA), namun demikian identitas lengkapnya belum diketahui..
Kapolsek Cimahi Selatan Sutarman ,mengatakan korban tewas dalam insiden pipa Pertamina yang terbakar di Cimahi, berperawakan seperti warga negara China.
"Identitasnya belum ada, jenazah masih di TKP belum dapat diambil," kata Sutarman, dikutip Kompas.com.
Saat ini korban telah dievakuasi ke RS Sartika Asih Kota Bandung.
Baca: Pipa Minyak Pertamina Terbakar, Api Berhasil Dipadamkan Pukul 17.20 WIB, Satu WNA Jadi Korban
Getaran Ledakan Seperti Gempa
Warga di Kampung Babakan Margaasih, Lagadar, Kabupaten Bandung, yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi kejadian, mendengar suara ledakan keras saat awal kebakaran.
Ahmad (27), seorang warga Babakan Margaasih mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Mulanya ia sedang menelpon seorang temannya, hingg akhirnya ia dikagetkan dengan suara ledakan sebanyak dua kali.
"Kejadiannya sekitar pukul pukul 14.00 mendengar ledakan dua kali. Lagi teleponan dengar suara ledakan," ujarnya.
Ahmad mengaku merasakan getaran seperti gempa lantaran ledakan yang begitu keras.
"Ada getaran seperti gempa," ucapnya.
Baca: KCIC Benarkan Kebakaran Pipa Pertamina Terjadi di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pernyataan PT KCIC
PR & CSR Manager PT KCIC, Deni Yusdiana mengatakan insiden terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk konstruksi elevated yang dikerjakan oleh kontraktor kereta cepat.
"PT KCIC menyampaikan bahwa insiden terjadi pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung untuk konstruksi elevated yang dikerjakan oleh kontraktor kereta cepat," ujar Deni Yusdiana dikutip dari TribunJabar.
Pihak PT KCIC masih melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti kebakaran yang menewaskan satu orang tersebut.
"Kami masih melakukan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab kejadian oleh pihak berwenang bekerja sama dengan PT Pertamina selaku pemilik aset," kata Deni.
PT KCIC meminta maaf atas peristiwa yang ditimbulkan atas insiden yang terjadi.
"Kami berkomitmen agar semua pekerjaan yang dilakukan memperhatikan aspek keamanan, kualitas dan time delivery sebagai prioritas untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur transportasi koridor Jakarta-Bandung," ujar Deni.
(Tribunnews.com/Tio) (TribunJabar/MegaNugraha)