Nahas dialami Suardana ketika dirinya kerauhan dan melakukan aksi ngurek.
Ia tertusuk keris di bagian dada hingga membuat terluka dan tak sadarkan diri.
Korban sempat dilarikan krama ke Puskesmas Karangasem II lalu dirujuk ke RSUD Karangasem.
Dari pemeriksaan tim medis, diketahui Suardana mengalami luka tusuk sedalam 5 centimeter.
Informasinya tusukan keris bahkan sempat mengenai paru.
Suardana pun dirujuk ke RSUP Sanglah lantaran lukanya yang cukup dalam dan belum sadarkan diri.
Baca: Tiket Murah ke China dari Denpasar, Penerbangan ke Beijing Mulai Rp 1,8 Jutaan
Baca: Banyak Remaja di Bali Depresi, Gangguan Jiwa Hingga Nyaris Bunuh Diri Akibat Game Online
Setelah mendapat perawatan intensif selama sehari, nyawa Suardana ternyata tak tertolong.
Ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya dini hari kemarin.
Menurut Salin, info yang didapat sekitar lokasi kejadian, keris yang dipakai ngurek oleh korban sempat terjatuh ke tanah.
Secara niskala, kata Salin, keris yang sudah jatuh ke tanah tak bisa digunakan untuk ritual.
"Keris yang terjatuh, atau bersentuhan dengan keris lain, tak boleh dipakai," ungkapnya, sembari menambahkan keris tersebut dianggap sudah leteh sehingga bisa membahayakan.
Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi saat upacara di Bale Agung Desa Adat Seraya.
Warga tertusuk karena keris sempat bersentuhan dengan keris lain.
Baca: Tahwan Mengaku Diminta Seseorang Menampung Sementara 13 Ekor Penyu, Upahnya Hanya Rp 100 Ribu
Baca: Tiket Murah ke China dari Denpasar, Penerbangan ke Beijing Mulai Rp 1,8 Jutaan
Gelar Rapat