TRIBUNNEWS.COM, JEMBER -- Satu per satu fakta ditemukannya jasad Surono (51) yang dikubur di musala rumahnya sendiri di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember mulai terbongkar.
Tiga orang meminta perlindungan ke Polsek Ledokombo, Jember, paska terkuaknya kematian Surono (51) warga Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Ketiga orang itu adalah inisial B, B, dan J. Dari informasi yang didapatkan Surya, ketiga orang itu adalah istri, dan anak Surono, dan J disebut sebagai teman dekat Busani.
"Ada tiga orang yang meminta pengamanan. Jadi yang bersangkutan itu mengamankan diri. Ada di Polsek Ledokombo," ujar Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal kepada Surya, Senin (4/11/2019) malam.
Alfian tidak mau membeberkan alasan kenapa ketiganya mengamankan diri ke kepolisian.
Pihaknya memberikan jaminan keamanan kepada mereka.
Baca: Polisi Pastikan Surono yang Dikubur Dalam Musala Rumahnya Adalah Korban Pembunuhan
Baca: Bayi 5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Kandung, Tetangga Temukan Kejanggalan saat Mandikan Jenazah Korban
Baca: Fakta-Fakta Jasad Pria Jember di Bawah Musala, Terbungkus Sarung dan Awal Terungkapnya
Baca: Pria Makassar Tewas di Pesta Pernikahan karena Mabuk dan Menantang Duel Keluarga Pengantin
Apalagi ketiganya nantinya juga akan dimintai keterangan sebagai saksi.
"Ketiganya nanti termasuk yang akan dimintai keterangan juga," imbuh Alfian.
Bahar, anak Surono, yang disebutkan pertama kali membuka kasus itu.
Dia menceritakan perihal dugaan dikuburnya sang ayah kepada Kepala Dusub Juroju, Edi.
Dari penuturan Bahar, ibunya menyebutkan jika yang membunuh sang ayah adalah seseorang.
Tetapi polisi tidak bisa percaya begitu saja.
"Jangan terburu-buru (dengan cerita tersebut), kami sedangkan lakukan penyelidikan.
Apakah memang ceritanya seperti itu, atau ada yang membalikkan fakta. Nanti kalau sudah terungkap, pasti akan kami sampaikan," tegas Alfian.
Korban Pembunuhan
Polisi memastikan jasad yang dicor di bawah keramik musala di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember adalah jasad Surono (51).
Surono adalah pemilik rumah di mana dia ditemukan terkubur.
Polisi menyebut, Surono meninggal dunia karena dibunuh seseorang.
Hal ini ditegaskan oleh Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal saat dihubungi Surya, Senin (4/11/2019) malam.
Alfian menuturkan, usai penggalian kubur, tim DVI Polda Jatim melakukan otopsi.
"Bisa dipastikan jasad adalah jasad Surono. Dan meninggalnya akibat pembunuhan," ujar Alfian.
Polisi memastikan jasad itu Surono dari pakaian dan sarung yang ditemukan di dalam kubur, serta tinggi jenazah itu.
Polisi menyebut Surono korban pembunuhan dari sejumlah petunjuk.
Petunjuk itu antara lain, polisi menemukan linggis bernoda darah di bawah jenazah Surono.
"Linggis itu ditemukan tepat di bawah jenazah. Masih ada noda darahnya," lanjutnya.
Linggis itu berukuran panjang sekitar 65 centimeter, dan lebar sekitar 4 centimeter.
Selain linggis, polisi juga menemukan sebilah pisau.
Pisau itu juga berada di liang kubur, namun agak jauh dari jasad Surono.
Setelah polisi menyatakan proses penyidikan jenazah cukup, polisi memperbolehkan keluarga menguburkan Surono secara layak.
Surono kemudian dimakamkan di TPU Dusun Juroju.
"Langsung dimakamkan setelah proses dari kami selesai," imbuh Alfian.
Meski identifikasi jasad sudah selesai, bukan berarti pekerjaan polisi selesai.
Selanjutnya, polisi mencari siapa pembunuh Surono.
Alfian mengatakan, pihaknya belum menetapkan tersangka.
"Namun kami sudah mengantongi nama orang yang diduga melakukan tindakan itu.
Doakan semoga dalam waktu dekat, bisa terungkap pelakunya," tegas Alfian.
Selanjutnya, penyidik akan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Beberapa orang yang dimintai keterangan antara lain keluarga, juga beberapa orang lain.
Seperti diberitakan, polisi membongkar musala di dapur rumah Surono di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo, Senin (4/11/2019).
Pembongkaran dilakukan karena ada laporan jika Surono dikubur di bawah musala itu.
Polisi pun membongkarnya. Polisi menemukan sejumlah lapisan sebelum menemukan jasad Surono.
Pertama, polisi membongkar keramik musala berukuran 1,5 x 3 meter itu.
Kemudian menemukan urukan tanah setebal 25 centimeter.
Di bawah urukan tanah, masih ada semen cor kasar.
Barulah polisi menemukan sarung dan jasad Surono. (Sri Wahyunik)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Orang Minta Perlindungan Polisi Setelah Polisi Temukan Mayat di Bawah Musala,